Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Tanggapi Ma'ruf Amin, Ketua MUI Sumbar: Menolak Tak Berarti Mencela
27 Juli 2018 14:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, Gusrizal Gazahar, mengatakan keputusan penolakan terhadap Islam Nusantara hanya untuk Sumatera Barat. Ulama dan masyarakat Sumatera Barat tak butuh konsep tersebut.
ADVERTISEMENT
"Banyak yang sensitif dengan keputusan itu. Padahal itu untuk Sumbar. Tak ada cela-mencela," ujarnya kepada langkan.id.
Ia mengatakan, masyarakat Minangkabau telah direkat dengan falsafah hidup, Adat Basandi Syara' Syara' Basandi Kitabullah, Syara' Mangato, Adat Mamakai. Makanya, tak butuh dengan konsep Islam Nusantara.
"Banyak yang sensitif dengan keputusan itu. Padahal itu untuk Sumbar. Tak ada cela-mencela," ujarnya kepada langkan.id. Islam Nusantara juga dianggap berpotensi menyempitnya makna Islam yang universal.
"Bagi kami, nama Islam telah sempurna dan tidak perlu lagi penambahan embel-embel apapun," ujarnya.
Gusrizal menyebut, keputusan penolakan konsep Islam Nusantara diambil berdasarkan hasil musyawarah ulama dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Mereka berasal dari pelbagai ormas Islam.
"Jadi ini bukan keputusan satu atau dua orang. Kami berbicara seputar Sumatera Barat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengingatkan, MUI Sumatera Barat bukan bawahan MUI Pusat. Hubungan bukan atasan dan bawahan.
Sebelumnya, Ketua MUI Ma'ruf Amin menanggapi keputusan MUI Sumatera Barat yang menolak konsep Islam Nusantara. Ia mengatakan, MUI seharusnya tidak boleh mencela salah satu aliran.
"Pokoknya kita MUI tidak boleh mencela salah satu aliran. Itu bagian dari Indonesia," ucap Ma'ruf usai acara ground breaking Menara MUI di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (26/7).
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.