Relawan hingga Sekolah TNI, Ini Pilihan Sanksi Pembully Siswi di Purworejo
Konten dari Pengguna
19 Februari 2020 7:00
Tulisan dari Light News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Sempat beredar video seorang siswi disabilitas salah satu SMP di Purworejo yang dipukul dan ditendang oleh tiga orang siswa laki-laki di sebuah kelas di Purworejo Jawa Tengah. Para pelaku sudah diamankan polisi dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kasus pemukulan tersebut menjadi perhatian masyarakat hingga terdengar oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar dan masyarakat memberikan sejumlah alternatif hukuman yang cocok untuk para pelaku bullying di Purworejo . Apa saja?
Dikeluarkan dari sekolah
Banyak pendapat dari netizen yang menyarankan para pelaku bullying untuk diberikan sanksi dikeluarkan dari sekolah. Namun, Ganjar kurang menyetujui jika para tersangka harus dikeluarkan dari sekolah karena mempertimbangkan masa depan pelaku yang masih di bawah umur.
Menjadi relawan disabilitas
Selain dikeluarkan dari sekolah, hukuman lain yang bisa diberikan adalah sanksi sosial. Pengelola rumah disabilitas atau Roemah D (Roemah Difabel) di Semarang, Jawa Tengah mengusulkan agar pelaku menjadi relawan untuk penyandang disabilitas supaya mereka lebih memahami dan memiliki rasa empati.

Sekolah Militer (TNI)
Ganjar mendapat masukan dari masyarakat terkait hukuman para pelaku yang sebaiknya dimasukkan ke sekolah militer (TNI). Tujuan hukuman tersebut agar para bocah itu mendapatkan binaan dan kedisiplinan.
Menurut anda apakah hukuman yang setimpal bagi pelaku perundungan di Purworejo ?
(INS/SLM).