Penggunaan Netflix Sebagai Media Pemenuh Kebutuhan Akan Hiburan

www.pexels.com

www.pexels.com

Sebagaimana dengan yang kita ketahui, pada masa digitalisasi sekarang terdapat banyak media dan platform untuk menonton secara online (streaming) dan tidak harus pergi ke bioskop seperti biasanya. Sebelum adanya internet, masyarakat memanfaatkan media konvensional untuk memperoleh informasi dan hiburan, seperti radio, buku, koran, televisi, dan lainnya. Internet merupakan sebuah media baru yang terus berkembang. Internet selalu hadir dengan berbagai bentuk serta fiturnya, salah satunya yaitu pada ranah hiburan, media baru yang bermunculan seperti media streaming baik dalam konten berupa video atau audio menjadi sebuah media yang digunakan secara rutin oleh masyarakat dalam berbagai kegiatan sehari-hari (Kurniansyah dan Malau, 2020). Salah satu fungsi dari layanan streaming adalah untuk menonton film. Kehadiran film yang saat ini telah terdigitalisasi membuat film dapat ditonton dan diputar melalui personal computer, bahkan melalui smartphone maupun tablet (Wibowo, 2018).

Salah satu media tersebut adalah Netflix. Netflix merupakan layanan streaming berbasis langganan yang memungkinkan anggotanya untuk menonton acara TV dan film tanpa adanya iklan di perangkat yang terhubung ke Internet. Para pelanggan atau penggunanya ini dapat menonton tayangan kesukaan di mana pun, kapan pun, dan hampir lewat medium apa pun seperti smartphone, smart TV, tablet, PC, dan laptop. Netflix mulai masuk ke Indonesia pada Januari 2016. Saat ini Netflix telah hadir lebih dari 30 bahasa di 190 negara.

Netflix sendiri sudah sangat sering masuk sebagai nominasi dalam ajang penghargaan dan sudah banyak mendapatkan penghargaan. Dikutip dari situs App Annie, Netflix masuk ke dalam peringkat pertama pada Top 10 Apps by All-Time Consumer Spend (2010-2019). Dari tahun ke tahun, pelanggan Netflix di Indonesia selalu menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Pada 2017, terdapat 95 ribu jumlah pelanggan Netflix di Indonesia. Kemudian pada tahun 2018, meningkat hingga 2,5 kali lipat menjadi 237,3 ribu pelanggan. Selanjutnya pada tahun 2019 meningkat menjadi 482 ribu, dan tahun 2020 sudah mencapai 900 ribu lebih pelanggan Netflix di Indonesia. Dilansir dari www.statista.com, dari sebuah survei yang telah dilakukan di Amerika Serikat pada Maret 2020 yaitu sebanyak 65% pengguna Netflix berasal dari usia 18-29 tahun. Dengan demikian, Netflix ini sangat populer dan banyak digunakan dikalangan anak muda.

Adanya motif dan Kepuasan dalam mengkonsumsi media, telah dijelaskan oleh para tokoh-tokoh. Menurut Rosengreen (1971) penggunaan media meliputi jumlah waktu yang dihabiskan untuk mengakses berbagai media, jenis serta isi media yang digunakan. Saat menggunakan suatu media, khalayak dipengaruhi oleh motif atau keinginan dalam memilih konten maupun media yang akan ia digunakan (McQuail, 2011). Teori behaviorisme law of effect mengartikan bahwa perilaku atau perbuatan yang tidak mendatangkan kepuasan atau kesenangan maka tidak akan diulangi lagi, sehingga apabila media tersebut tidak memberikan kepuasan terhadap kebutuhan orang maka seseorang tidak akan menggunakan media tersebut (Rachmat, 2015).

McQuail (2011) menjelaskan bahwa motif merupakan dorongan dalam diri khalayak yang bertujuan guna memenuhi kebutuhannya dalam menggunakan media. Ada empat kategori motif menurut McQuail (1991:70 dalam Adiandigantoro, 2017), yaitu motif informasi, motif identitas personal, motif integrasi dan interaksi sosial serta motif hiburan. Apabila dari keempat motif tersebut ada yang mendorong khalayak untuk menggunakan media, maka akan menimbulkan harapan atau keinginan untuk mencapai kepuasan yang ingin didapatkan oleh khalayak dari menggunakan media tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa apabila khalayak atau individu memiliki salah satu dari keempat motif yang telah dijelaskan, maka Netflix telah menjadi media yang dapat memenuhi kebutuhan individu akan informasi dan hiburan.