4 Gejala Growth Spurt pada Bayi

Konten dari Pengguna
26 Januari 2023 13:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Growth spurt adalah kondisi yang biasa dialami bayi saat tumbuh kembangnya. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Growth spurt adalah kondisi yang biasa dialami bayi saat tumbuh kembangnya. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Growth spurt adalah adalah kondisi yang biasa dialami bayi saat tumbuh kembang bayi. Kondisi ini ditandai dengan terjadinya lonjakan pertumbuhan pada bayi yang terjadi di awal-awal bulan setelah kelahiran.
ADVERTISEMENT
Selama masa pertumbuhan tersebut, bayi biasanya akan merasakan gejala-gejala tertentu. Mama mungkin sering kali salah mengira bahwa gejala ini disebabkan oleh gangguan kesehatan tertentu.
Nah, untuk mengetahui gejala growth spurt pada bayi, Mama bisa mempelajarinya pada penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Growth Spurt?

Growth spurt adalah tahapan ketika bayi mengalami perecepatan dalam proses pertumbuhan. Foto: Pexels.com
Dikutip dari Healthline, growth spurt adalah tahapan ketika bayi mengalami percepatan dalam proses pertumbuhan, sehingga bayi tumbuh lebih intens. Tahapan ini biasanya terjadi pada awal-awal kehidupannya.
Growth spurt pada umumnya terjadi pada bayi ketika ia berusia:
Growth spurt adalah tahapan yang normal dari pertumbuhan bayi. Hal ini bisa terjadi secara terus-menerus hingga ia mendapatkan bentuk fisik yang lebih matang. Maka dari itu, Mama tidak perlu khawatir terkait kondisi ini.
ADVERTISEMENT
Jika Mama memperhatikan pada masa-masa growth spurt, bobot berat dan panjang bayi akan mengalami peningkatan yang drastis. Selain itu, bayi juga akan memberikan beberapa tanda tertentu bahwa bayi sedang mengalami growth spurt.

Gejala dan Tanda Growth Spurt pada Bayi

Salah satu gejala growth spurt pada bayi adalah terus lapar. Foto: Pexels.com
Mengutip dari Parents, Mama akan melihat tanda-tanda tertentu ketika bayi mengalami growth spurt.

1. Terus Lapar

Bayi akan terus lapar dan menyusu lebih banyak dari biasanya. Mama mungkin akan menyadari bahwa bayi Mama sering kali menangis karena lapar.
Pada saat growth spurt terjadi, metabolisme bayi biasanya lebih cepat. Hal ini membutuhkan sejumlah kalori untuk mencukupi kebutuhan energi yang dibutuhkannya selama masa pertumbuhan tersebut.
Nutrisi dan energi ini nantinya akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan, membangun cadangan sel lemak, membangun otot dan tulang, serta memproduksi hormon tubuh.
ADVERTISEMENT

2. Pola Tidur yang Berubah

Ketika bayi tumbuh dengan cepat, ia biasanya akan mengalami perubahan pada pola tidurnya. Tidur memang memainkan peran penting dalam produksi hormon pertumbuhan, Ma.
Saat ia mengalami growth spurt, bayi akan tidur lebih lebih lama dibandingkan biasanya. Bayi juga biasanya akan tampak kelelahan karena perubahan fisik tubuh yang terlalu cepat.

3. Cerewet dan Sering Rewel

Mama mungkin juga akan menyadari bahwa bayi Mama akan sering aktif dalam berbicara. Pada masa ini pula, bayi mungkin lebih senang dipeluk dan digendong sepanjang waktu.
Bayi juga sangat rentan dan mudah rewel. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan pada tendon dan otot selama growth spurt terjadi.

4. Mengembangkan Kemampuan Baru

Bayi mempunyai kemampuan baru juga merupakan salah satu tanda growth spurt. Meskipun terdengar tidak berhubungan, tetapi sebenarnya bayi mengalami pengembangan fungsi otak selama growth spurt.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa memungkinkan ia menguasai kemampuan baru. Misalnya, pada usia 3-4 bulan, bayi mulai mampu memegang dan mengambil mainannya.
Itulah pengertian mengenai growth spurt dan gejala-gejala yang dialami bayi. Jika gejala-gejala di atas disertai dengan demam tinggi, sesak napas, dan tanda-tanda gangguan kesehatan lainnya, Mama jangan sungkan untuk membawa bayi ke dokter agar mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin.
(SAI)