5 Cara Menghadapi Suami Egois

Konten dari Pengguna
22 Desember 2021 22:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara menghadapi suami egois (Sumber: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara menghadapi suami egois (Sumber: Freepik)
ADVERTISEMENT
Teman Mama baru saja curhat dan menanyakan cara menghadapi suami egois. Kebayang ya, menjalani rumah tangga dengan sosok suami yang egois. Pastinya enggak mudah deh buat teman Mama atau kamu yang mungkin sedang mengalaminya juga.
ADVERTISEMENT
Meski sudah menikah, mengenal sifat pasangan memang prosesnya tak akan pernah selesai, ya. Mama sendiri juga perlu waktu dan proses yang panjang sampai akhirnya bisa memahami pasangan. Intinya yang penting adalah komunikasi yang terjalin dengan baik satu sama lainnya.
Berbeda halnya ketika Mama-Mama harus menghadapi suami yang sifatnya egois. Kamu mungkin sering dibuat kesal. Suami yang egois biasanya dia juga ingin selalu menang sendiri serta membuat Mama-Mama menjadi lebih sering mengalah.
Tak usah panik dulu Ma. Sebenarnya ada kok cara menghadapi suami egois. Simak beberapa tipsnya yang telah Mama himpun dari berbagai sumber ini, supaya kamu dan pasangan juga semakin bisa meminimalisir konflik yang terjadi pada rumah tangga.

Cara Menghadapi Suami Egois

1. Hadapi dengan Kepala Dingin
Ilustrasi cara menghadapi suami egois (Sumber: Freepik)
Menghadapi suami yang egois serta keras kepala memang tidaklah mudah. Saat sikap suami egois, cobalah untuk hadapi dengan kepala dingin.
ADVERTISEMENT
Mungkin tingkahnya yang egois, sering kali membuatmu kesal. Tapi cobalah untuk menenangkan diri dulu sebelum mengajaknya berbicara, Ma.
2. Jangan Ikut Terpancing Emosi
Sifat suami yang egois ini biasanya sepaket dengan tingkah lakunya yang kenak-kanakan serta pemarah. Ketika dia mulai keluar amarahnya, Mama-Mama jangan membalasnya dengan memarahinya juga. Kamu bisa menanggapinya dengan tegas, tapi tetap tenang.
Begitu juga saat dia mulai beradu argumen. Suami yang egoisnya umumnya sulit mengalah dan selalu menanggap dirinya benar. Alih-alih ikutan berargumen, sebaiknya Mama-Mama diam dulu untuk mendengarkannya.
Nanti ketika emosinya sudah mulai reda, barulah kamu membicarakan dengan baik-baik apa yang ingin kamu ungkapkan, Ma.
3. Memberikan Perhatian yang Lebih
Balik lagi ya Ma, ketika menghadapi suami dengan sifat yang egois ini jangan sampai kita juga mudah terpancing emosi. Justru yang kita perlu lakukan adalah dengan menunjukkan sifat yang lembut.
ADVERTISEMENT
Dari yang Mama baca di laman Marriage, bisa saja sifat suami yang egois karena dia merasa kurang diperhatikan. Jadi mulai sekarang cobalah buat memberikan perhatian lebih padanya.
Seperti memberikannya pujian ketika dia berhasil melakukan sesuatu. Lalu mendampingi dia ketika ada masalah. Berikanlah juga solusi untuk masalahnya apabila itu diperlukan.
Dengan begitu, suami juga akan lebih percaya dengan Mama-Mama dan hatinya juga lama-lama bisa menjadi luluh kembali.
4. Ajaklah untuk Berdiskusi
Ilustrasi cara menghadapi suami egois (Sumber: Freepik)
Ketika suasana hati suami sedang baik, Mama-Mama boleh kok menghampirinya kemudian untuk mengajaknya berdiskusi.
Kemukakan perasaanmu atau apa saja yang selama ini kamu pendam. Mungkin saja selama ini dia juga sedang menebak-menebak apa yang Mama-Mama rasakan dan pikirkan.
Setelah itu, kalian bisa saling mengevaluasi diri masing-masing agar hubungan rumah tangga menjadi kian harmonis.
ADVERTISEMENT
5. Terapkan Batasan
Ketika kamu merasa dirimu benar, tak ada salahnya untuk mengungkapkannya dan mempertahankan pendapatmu. Mama-Mama juga punya hak kok untuk membela diri.
Meskipun respons pertamanya mungkin enggak peduli dengan pendapatmu. Setidaknya kamu telah mengungkapkan kebenaran dan hal itu bisa membuatmu lega.
Itulah beberapa cara menghadapi suami yang egois. Kesimpulannya adalah kamu perlu banyak bersabar dan mengalah. Dengan catatan, selama suami tidak melakukan kekerasan secara fisik, verbal, serta hal-hal yang merugikan lainnya.
Kalau Mama-Mama sudah tak sanggup untuk menghadapinya, enggak ada salahnya kok untukmu meminta bantuan dari ahli, seperti psikolog atau konsultan pernikahan. Semoga permasalahanmu ini bisa segera selesai ya, Ma!
(AN)