Bagaimana Cara Merawat Luka Sunat pada Bayi?

Konten dari Pengguna
18 Juni 2022 16:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara merawat luka sunat pada bayi (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara merawat luka sunat pada bayi (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cara merawat luka sunat pada bayi bisa menjadi hal yang perlu Mama-Mama pertimbangkan sebelum memutuskan melakukan khitan atau sunat pada bayi.
ADVERTISEMENT
Kalau dulu, biasanya anak laki-laki disunat mulai dari umur 5-12 tahun atau ketika memasuki usia sekolah. Sekarang nampaknya sudah banyak orang tua yang memilih melakukan tindakan sunat pada si kecil sejak dia bayi.
Mama jadi ingat, salah seorang teman Mama juga anaknya sudah ada yang disunat saat bayi. Bahkan, buah hatinya ini disunat sekitar seminggu setelah kelahirannya.
Biarpun sunat pada bayi ini secara medis aman dilakukan, tapi sebagai orang tua kita harus mempertimbangkan dulu segala sesuatunya. Soalnya sunat bayi juga memerlukan berbagai prosedur.
Setelah bayi disunat, orang tua juga perlu mengetahui cara merawat luka sunat pada bayi. Bagaimana saja langkah-langkahnya? Berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber. Cek infonya di sini, ya!
ADVERTISEMENT

Cara Merawat Luka Sunat pada Bayi

Ilustrasi cara merawat luka sunat pada bayi (Sumber: Pexels)
Sunat adalah operasi pembuangan kulit yang menutupi bagian ujung atau kepala penis yang disebut juga dengan kulup. Dalam ajaran agama Islam, sunat wajib dilakukan oleh anak laki-laki. Sedangkan, dari segi medis, sunat atau dikenal dengan sirkumsisi dianggap mempunyai sejumlah manfaat bagi kesehatan.
Menurut laman resmi American Pregnancy Association (APA), bayi sudah boleh dikhitan setelah berusia 4 hari. Akan tetapi, amannya, bayi bisa melakukan prosedur sunat setelah berusia 7 atau 8 hari.
Biasanya prosedur sunat pada bayi berlangsung selama 10-20 menit. Enggak usah khawatir, biasanya orang tua bisa ikut menemani saat tindakan sunat berlangsung.
ADVERTISEMENT
Tahapan awal, dokter akan memberikan obat bius, baik berupa suntik ataupun semprot. Lalu, dokter akan melakukan prosedur sesuai dengan metode sunat yang telah disepakati. Usai proses sunat beres, dokter bakal melapisi area yang telah disunat dengan kain kasa.
Ketika bayi sudah melakukan sunat, ada berbagai perawatan yang perlu diperhatikan oleh Mama-Mama dan Papa-Papa pada si kecil. Berikut adalah beberapa poin-poinnya yang dikutip dari laman Flo Health:
Ilustrasi cara merawat luka sunat pada bayi (Sumber: Pexels)

1. Penting untuk Menjaga Area Penis

Hal pertama yang penting untuk dilakukan setelah bayi sunat adalah Mama-Mama perlu menjaga kebersihan area bekas sunat buat menghindari infeksi. Setiap mengganti popok, kamu harus menyingkirkan sisa kotoran dari penis. Gunakanlah sabun khusus bayi serta air hangat untuk membersihkannya.

2. Teratur Mengganti Popok

Lalu, jagalah kebersihan penis bayi dengan secara teratur mengganti popok. Sebagai catatan, kamu perlu berhati-hati saat mengganti popoknya. Sebab, terjadinya pergesekan saat ganti popok dengan bekas luka sunat, bisa membuat bayi menjadi tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
Mama-Mama bisa juga memasang popok lebih longgar dari biasanya biar si kecil lebih nyaman dan meminimalisir rasa sakit akibat luka bekas sunat.

3. Mengoleskan Petroleum Jelly

Biarpun minim risiko, tapi bayi tetap saja bisa merasakan sakit pada luka bekas sunat. Terutama, usai dia buang air kecil. Agar lukanya lebih cepat pulih, Mama-Mama bisa mengoleskan sedikit petroleum jelly pada area bekas luka sunat.

4. Batasi Dulu Pergerakan si Kecil

Kalau Mama-Mama memutuskan akan melakukan khitan pada bayi. Kamu benar-benar perlu membatasi dulu pergerakan si kecil usai sunat. Jangan sampai pergerakan atau aktivitasnya yang terlalu lincah bisa membuat luka bekas sunat menjadi terasa lebih nyeri.
Jadi, tetap pantau si kecil dengan seksama ya, Ma!
Sebenarnya sebagian besar bayi bakal pulih sepenuhnya dalam jangka waktu sekitar 7-10 hari. Akan tetapi, apabila usai disunat lukanya tidak segera mengering, akan muncul rasa nyeri terus-terusan, terjadinya infeksi, hingga pendarahan. Nah, kamu perlu segera menghubungi dokter ya, supaya si kecil bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Itu dia penjelasan bagaimana cara merawat luka sunat pada bayi. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu ya, Ma!
(AN)