Cara Merawat Luka Sunat yang Bisa Dicoba

Konten dari Pengguna
8 September 2021 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peralatan perawatan luka sunat. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peralatan perawatan luka sunat. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Siapa Mama-Mama yang masih bingung dengan cara merawat luka sunat? Informasi satu ini penting untuk dipahami, bahkan kalau bisa sebelum jagoan kecil kita disunat ya, Ma.
ADVERTISEMENT
Nantinya, dengan perawatan yang tepat, kita bisa menghindari anak dari risiko infeksi yang bisa saja muncul, meskipun faktanya menunjukkan bahwa kemungkinan terburuk itu kecil banget.
Dari yang Mama baca di laman resmi milik Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), sunat atau khitan sendiri adalah tindakan membuang kulup atau kulit yang menutupi ujung penis.
Umumnya, pada sunat bayi atau sunat anak, bahkan sunat dewasa, penis yang disunat itu membutuhkan waktu beberapa hari untuk sembuh. Awalnya, sunat memang hanya dilakukan karena menjadi kewajiban seseorang dalam agama tertentu saja.
Ilustrasi alat operasi. Foto: Freepik
Namun, bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, diketahui bahwa proses ini dapat memberikan beragam manfaat pada kaum laki-laki.
ADVERTISEMENT
Sunat membantu menghindari risiko terjadinya infeksi, mencegah kanker penis, mencegah infeksi saluran saluran kemih atau fimosis, serta mencegah pasangan atau anak dari serangan penyakit kanker serviks.
Manfaat yang penting banget kan, Ma? Dengan melakukan sunat, bisa juga sampai berdampak pada pasangan atau anak. Jadi, akan lebih baik untuk memastikan anak laki-laki kita disunat, ya. Lalu, bagaimana cara merawat luka sunatnya?

Cara Merawat Luka Sunat

Ilustrasi anak laki-laki. Foto: Freepik
Umumnya, luka akibat proses sunat atau khitan akan sembuh dalam kisaran 7 sampai 10 hari. Bila enggak kunjung sembuh, Mama-Mama bisa mengamati beberapa gejala di bawah ini yang memungkinkan adanya risiko infeksi.
Ilustrasi peralatn medis untuk operasi atau sunat. Foto: Freepik
Bila sudah ditemukan beberapa gejala itu, jangan mengulur waktu, segera bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan dan tindakan medis lebih lanjut ya, Ma.
ADVERTISEMENT
Meskipun nantinya luka sunat itu sudah sembuh, Perdoski juga menekankan agar kita sebagai orang tua mengajarkan kepada anak untuk tetap menjaga kebersihan alat kelaminnya itu.
Mama-Mama bisa mengajarkan mereka untuk sedikit menarik kulit punggung penis dengan lembut, lalu membersihkan area di bawahnya.
Sementara pada bayi, kitalah yang harus cermat dalam menjaga kebersihannya sampai mereka cukup umur untuk diajari dan membersihkan sendiri.
Sekian Ma, informasi yang bisa dibagikan kali ini. Semoga bisa bermanfaat, ya!
(TMA)