Konten dari Pengguna

Bagaimana Rasanya Kontraksi Palsu? Begini Ciri-cirinya

5 Januari 2023 14:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu hamil merasakan kontraksi palsu. Foto: Shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil merasakan kontraksi palsu. Foto: Shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Merasakan kontraksi ketika hamil tua tentunya membuat Mama deg-degan. Namun, bisa saja kontraksi yang dirasakan Mama adalah kontraksi palsu. Lantas, bagaimana rasanya kontraksi palsu?
ADVERTISEMENT
Kontraksi palsu adalah kontraksi yang terjadi dengan pola tidak teratur dan kerap timbul saat kehamilan. Kontraksi ini juga sering dikenal dengan sebutan Broxton Hicks.
Kontraksi palsu bukanlah kondisi yang membahayakan. Kontraksi ini bisa dirasakan Mama ketika usia kehamilan memasuki 38 minggu. Hal ini terjadi sebagai bentuk persiapan tubuh sebelum melahirkan.
Karena bisa terjadi di trimester ketiga, Mama mungkin bingung dalam membedakan yang mana kontraksi palsu, yang mana kontraksi tanda melahirkan, serta kontraksi tanda gangguan pada janin dan rahim.
Guna mengetahui seperti apa rasanya kontraksi palsu, Mama bisa membaca ulasan mengenai ciri-ciri kontraksi palsu berikut ini.

Bagaimana Rasanya Kontraksi Palsu?

Bagaimana rasanya kontraksi palsu? Kontraksi palsu terasa seperti perut terasa kembung karenan otot perut mengencang. Foto: Pexels.com
Dikutip dari laman Pregnancy Birth and Baby, kontraksi palsu terasa seperti perut terasa kembung karena otot perut mengencang.
ADVERTISEMENT
Jika Mama meletakkan tangan di perut ketika terjadi kontraksi, Mama akan merasakan rahim berubah menjadi lebih keras.
Dirangkum dari Parents, terdapat juga ciri-ciri kontraksi palsu lainnya, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Terasa seperti Kram Menstruasi

Mama juga mungkin akan merasakan kram perut yang ringan, seperti yang dirasakan selama menstruasi saat kontraksi terjadi.
Sensasi dari kontraksi perut lebih kepada perasaan tidak nyaman daripada menyakitkan. Kram yang dirasakan juga tidak akan memburuk seiring berjalannya waktu.

2. Terjadi Kurang dari 2 Menit

Gejala kontraksi palsu biasanya berlangsung pada 30 detik hingga 2 menit. Karena berlangsung dalam waktu yang singkat, Mama mungkin akan mulai terbiasa dengan kontraksi palsu.
Berbeda dengan kontraksi palsu, jenis kontraksi tanda melahirkan biasanya terjadi 30-90 detik dengan rasa nyeri yang semakin lama semakin memburuk.
ADVERTISEMENT

3. Memiliki Pola yang Tidak Teratur

Kontraksi palsu juga terjadi dengan pola yang tidak teratur. Hal ini yang membedakan kontraksi palsu dengan kontraksi tanda kehamilan.
Mama mungkin akan merasakan kontraksi palsu beberapa kali sehari, sedangkan di hari lain, Mama mungkin tidak merasakan gejalanya sama sekali.

4. Tidak Disertai dengan Gejala Berat

Ketika Mama siap untuk melakukan persalinan, Mama akan mengalami beberapa gejala, seperti perubahan pada warna keputihan, sakit perut yang menyakitkan, sakit punggung, dan pecah ketuban. Sedangkan pada kontraksi palsu, Mama tidak akan merasakan gejala berat sama sekali.

5. Dapat Diredakan

Ciri kontraksi palsu selanjutnya adalah dapat diredakan. Kontraksi palsu dapat ditangani dengan berbaring, berjalan santai, berendam air hangat, perbanyak konsumsi air putih, serta memijat lembut bagian perut.
Pada kontraksi tanda persalinan, Mama tidak akan bisa meredakan atau mengurangi gejala yang dirasakan. Gejala akan mereda jika Mama berhasil menjalankan proses persalinan.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah ciri-ciri dari kontraksi palsu. Jika Mama yakin bahwa kontraksi yang dirasakan adalah kontraksi palsu, Mama bisa mencoba cara-cara yang telah disebutkan sebelumnya untuk meredakan gejala tidak nyamannya.
Namun, jika Mama merasakan kontraksi dengan gejala yang berat dan menyakitkan, segera dapatkan bantuan medis. Ini bisa menjadi tanda bahwa Mama akan segera melahirkan.
(SAI)