Cerita Opa Freddy yang Beli Handphone Kekinian untuk Dapatkan QR Code Pertamina

Konten Media Partner
22 Februari 2023 10:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Freddy Tambingon saat mendaftarkan kendaraannya untuk mendapatkan QR Barcode dari Pertamina agar bisa membeli Solar Subsidi.
zoom-in-whitePerbesar
Freddy Tambingon saat mendaftarkan kendaraannya untuk mendapatkan QR Barcode dari Pertamina agar bisa membeli Solar Subsidi.
ADVERTISEMENT
MANADO - Pemberlakuan penggunaan QR Code dalam setiap pembelian BBM Subsidi jenis Solar membuat para sopir mau tidak mau harus mengikuti aturan tersebut. Salah satu yang harus disediakan adalah handphone kekinian yang bisa mendownload aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan QR Code.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang juga harus dilakukan oleh Opa Freddy Tambingon, seorang sopir angkutan truk. Opa Freddy yang awalnya hanya menggunakan handphone jadul seharga Rp 200 ribuan, kini harus menyesuaikan zaman dan menggunakan handphone kekinian.
"Handphone saya sebelumnya hanya kecil. Banyak teman saya bercanda soal handphone saya itu. Kata mereka, kenapa masih pakai yang jadul. Dorang (mereka) sering bilang nanti tak bisa beli solar lagi. Mau tak mau harus pakai yang besar (Android). Eh, waktu saya beli, mereka (teman) heran lagi," ujar Opa Freddy sambil tertawa saat ditemui di SPBU Politeknik saat mengantre untuk didaftarkan QR Code oleh Pertamina.
Walaupun harus membeli handphone kekinian agar bisa mendaftar dan mendapatkan QR Code, Opa Freddy mengaku senang adanya program tersebut. Pasalnya, kini tak ada lagi antrean panjang di SPBU untuk mengisi solar.
ADVERTISEMENT
Diceritakan, sebelum adanya program ini, setiap akan mengisi solar, dia harus membatalkan beberapa janji angkutan karena harus antre hingga 6 jam lamanya. Bahkan, ada saat ketika sudah antre lama, solar ternyata habis, padahal hanya ada beberapa kendaraan di depan yang mengisi.
"Dulu saya antre dari jam 5 pagi, nanti dapat solar itu jam 11 siang. Kalau bagi kami sudah terbuang percuma 2 sampai 3 red angkutan. Artinya ya saya rugi karena waktu terbuang percuma. Dengan ada ini kebijakan, so nda ada antrean," kata Freddy.
Lanjut dikatakannya, dia yakin dengan adanya kebijakan ini, maka mafia migas akan hilang. Pasalnya, dia telah melihat sudah tidak ada lagi antrean panjang di SPBU semenjak adanya informasi pendaftaran QR Code sejak pekan kemarin.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat setuju dengan itu (penerapan QR Code). Saya setuju karena ini sudah jelas terlihat ada perubahan yang sangat bagus,” kata Freddy kembali.
Pengisian solar di salah satu SPBU di Kota Manado, Sulawesi Utara
Pertamina Wajibkan Daftar QR Code untuk Beli Solar Subsidi
Pertamina resmi memberlakukan pembelian solar subsidi menggunakan QR Code di seluruh SPBU di Sulawesi Utara, Selasa (21/2). Hal ini untuk mengendalikan penjualan solar subsidi tepat sasaran.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Sumampouw mengatakan penggunaan QR Code ini mendapatkan sambutan luar biasa dari warga di Sulawesi Utara.
“Sampai hari ini di Sulawesi Utara total QR-code yang terdaftar 35.000 kendaraan, dan khusus di Manado sudah 10.400 kendaraan yang terdaftar,” ujar Fahrougi.
Dia bilang, pengaturan BBM bersubsidi sudah sesuai dengan surat keputusan dari BPH Migas Nomor 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020, di mana disebutkan bahwa kendaraan bermotor perseorangan roda empat paling banyak 60 liter/hari/kendaraan, kendaraan bermotor umum angkutan orang atau barang roda 4 paling banyak 80 liter/hari/kendaraan dan kendaraan bermotor umum angkutan orang atau barang roda 6 atau lebih paling banyak 200 liter/hari/kendaraan.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap seluruh masyarakat dapat mendaftarkan kendaraannya agar memperoleh QR Code. Jika tidak, pembelian solar hanya akan dibatasi sebanyak 20 liter," ujarnya kembali.
febry kodongan