Gunung Ruang Meletus Dini Hari Tadi, Tinggi Kolom Abu Capai 1.200 Meter

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara

SITARO - Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (20/4) dini hari tadi sekitar pukul 01.09 Wita alami letusan lagi. Kali ini, tinggi kolom abu dari erupsi itu mencapai 1.200 meter atau 1.925 meter di atas permukaan laut.

Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan bahwa abu vulkanik teramati memiliki warna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal yang bergerak ke arah selatan.

Adapun rekomendasi diberikan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Ruang dan para pengunjung agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah dengan radius enam kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.

"Kami mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di wilayah Pulau Tagulandang yang berada dalam radius enam kilometer untuk segera dievakuasi ke tempat yang aman di luar jangkauan radius tersebut," kata Julius Rampolii, anggota Pos Pengamatan Gunung Api Ruang dari Desa Tulusan.

Selain itu, laporan tersebut juga meminta masyarakat di Pulau Tagulandang, terutama yang tinggal di dekat pantai, untuk mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luncuran awan panas (surge), dan tsunami yang dapat disebabkan oleh runtuhan material gunung api ke dalam laut.

"Masyarakat diharapkan selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan," ujarnya lagi.

Selain memberikan imbauan kepada masyarakat di sekitar Gunung Ruang, pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi dan Kabupaten juga diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang atau dengan PVMBG di Bandung.

Sementara itu, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sitaro, Ritson Kadisi, mengatakan jika kondisi di wilayah Tagulandang kini tetap kondusif, mengingat para warga yang tinggal di radius enam kilometer telah melakukan evakuasi.

"Sejauh ini kondusif, karena umumnya warga yang mengungsi sudah berada di lokasi yang aman," kata Ritson.

Namun demikian, Ritson mengatakan jika Pemerintah Daerah terus mengoptimalkan proses pendataan jumlah warga yang melakukan evakuasi mandiri agar benar-benar tersalur bantuan dan tepat sasaran.

"Kalau untuk bahan pangan, tinggal proses pendistribusian. Yang sangat dibutuhkan itu alat perlengkapan tidur," ujarnya kembali.

franky salindeho