Guru Peremas Payudara Siswi SMA di Motoling Mengajar Pelajaran Kimia
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan , Kabupaten Minsel, Max Lengkong, kepada wartawan. Dikatakan Max, oknum guru tersebut telah mengabdi cukup lama sebagai guru mata pelajaran Kimia.
"Beliau tidak memiliki catatan buruk selama ini," ujar Max.
Max mengatakan, dengan adanya kasus tersebut, oknum guru ini akan dimutasi dari sekolahnya bertugas saat ini. Selain itu, dirinya tak lagi akan menjadi seorang guru, melainkan hanya menjadi staf biasa.
"Beliau akan dimutasi, tapi tidak lagi sebagai seorang guru, karena sudah tidak wajar lagi dia sebagai seorang guru," ujar Max.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara, dr Grace Punuh, menyebutkan jika kejadian tersebut akan dituntaskan, di mana dirinya tidak mentolerir hal-hal bersifat moral di dalam dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
"Yang pasti, jika terbukti harus ada sanksi berat, karena ini masalah moral," kata dr Grace saat dihubungi, Senin (11/10) hari ini.
Sekadar diinformasikan, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah di Sulawesi Utara (Sulut) yang baru saja dimulai, setelah hampir dua tahun dihentikan karena pandemi COVID-19, langsung tercoreng dengan ulah salah satu oknum guru di SMA Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Oknum guru ini tertangkap kamera, sementara meremas (maaf) payudara siswinya yang sementara belajar. Dalam tangkapan kamera, guru yang menggunakan baju keki PNS dengan badge pendidikan Sulawesi Utara, terlihat meremas payudara siswi yang sementara mengoperasikan komputer. Ada empat foto yang memperlihatkan aksi guru bejat tersebut.
Aksi ini sendiri ramai di media sosial, setelah foto aksi bejat oknum guru tersebut diunggah oleh beberapa akun. Foto yang diunggah kemudian disertai dengan caption meminta agar aksi ini tidak terulang lagi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sejumlah akun top seperti Hillary Brigitta Lasut dan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, juga di tag dalam postingan ini.
febry kodongan