Sahabat Korban Pembunuhan Sadis di Bitung Minta Pelaku Diberi Hukuman Maksimal

Empat pelaku penganiayaan sadis di Kota Bitung (duduk) berhasil diamankan polisi.

BITUNG - Sejumlah sahabat dari Zulkifli Laiya, korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh empat orang di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), tak dapat menutupi duka yang mereka rasakan.

Pasalnya, Zulkifli dikenal sebagai sahabat yang sangat baik kepada siapa pun, sehingga rasa kehilangan begitu besar. Apalagi Zulkifli meninggal dengan cara yang tragis, ditikam dan dipanah oleh para pelaku yang tak saling mengenal dengan korban.

Ramadhan, salah satu rekannya, meminta agar pihak kepolisian, kejaksaan dan pengadilan yang akan menangani perkara pembunuhan sadis itu, agar memberikan hukuman maksimal kepada para pelaku yang dinilainya sangat keji dan beringas.

“Harapannya kasus ini diusut tuntas agar pelaku jera. Harus diberikan hukuman maksimal, jangan lagi pakai alasan masih di bawah umur, karena perilaku mereka sangat keji. Kalau tak dapat hukuman maksimal dan belum lama setelah itu langsung bebas, mereka tidak akan jera dan bisa melakukan hal yang sama, karena merasa hukumannya ringan," ujar Ramadhan.

Diakui olehnya, Zulkifli atau yang akrab disapa Pikki adalah pribadi yang pendiam dan tak suka berbuat onar. Hal inilah yang akhirnya membuat kabar meninggalnya Zulkifli dengan cara dibunuh, diakui sangat membuatnya dan rekan-rekan lainnya sangat kaget.

Apalagi selama ini Zulkifli dikenal tidak memiliki musuh ataupun perselisihan dengan orang lain. Zulkifli lebih dikenal sebagai sosok yang rajin dan kerap melibatkan diri dalam berbagai kegiatan, di antaranya pemilihan Putra Putri Bitung tahun 2024.

“Semua orang merasa berduka karena almarhum anak baik, tetapi semoga juga keluarga diberikan kekuatan,” katanya kembali.

Hal yang sama disampaikan rekan-rekannya yang lain. Menurut mereka, korban adalah sosok yang rajin dan tak gengsian kalau harus bekerja untuk membantu keluarganya.

"Makanya kami ingin agar para pelaku diberikan hukuman seberat-beratnya atau yang paling maksimal," kata rekan-rekan korban kembali.