Konten Media Partner

Siswa MTS Kotamobagu Meninggal Dianiaya, Kemenag Sulut Mutasi Kepala Madrasah

16 Juni 2022 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Utara (Sulut), H Anwar Abubakar
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Utara (Sulut), H Anwar Abubakar
ADVERTISEMENT
MANADO - Kasus BT (13) siswa MTS Kotamobagu meninggal dianiaya teman sendiri, berujung mutasinya Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negeri 1 Kotamobagu, Intan Safitri Mokodompit ke madrasah lainnya, hingga proses hukum terkait kasus itu selesai.
ADVERTISEMENT
Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Utara (Sulut), H Anwar Abubakar menyebutkan pihaknya sudah menunjuk pelaksana tugas untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala MTS Negeri 1 Kotamobagu usai mutasi tersebut.
“Untuk sementara, Kepala MTsN 1 Kotamobagu ditugaskan di madrasah yang lain sampai dengan proses hukum terkait kasus ini selesai. Kami sudah menunjuk pelaksana tugas Kepala MTsN 1 Kotamobagu,” tuturnya.
Lanjut dikatakan Anwar, keputusan tersebut diambil setelah Kemenag Sulut membentuk tim investigasi untuk menelusuri peristiwa tersebut, termasuk memanggil Kepala MTS Negeri 1 Kotamobagu untuk memberikan keterangan tentang kronologis kejadian di lingkungan sekolah.
Menurut Anwar, pada 8 Juni 2022, almarhum BT masih mengikuti kegiatan Penilaian Akhir Tahun (PAT) T.P 2022/2023 di ruang Lab 2. Baru pada 10 Juni 2022, orang tua almarhum meminta izin kepada wali kelas (Jusna Husein) jika anaknya belum bisa mengikuti pelaksanaan ulangan hari itu karena sakit.
ADVERTISEMENT
“Dugaan tindak kekerasan kepada almarhum menurut keterangan beberapa siswa kepada pihak kepolisian, terjadi pada hari Rabu, 8 Juni 2022 sekitar pukul 10.00 WITA di dalam musala. Peristiwa ini tidak diketahui guru-guru, tenaga kependidikan,” ucap Anwar.
Kepolisian, lanjut Anwar sudah meminta keterangan kepada wali kelas almarhum. Olah TKP di dalam musala MTS Negeri 1 Kotamobagu juga sudah dilakukan bersama dua siswa dan beberapa guru.
"Pada Minggu, 12 Juni 2022, beberapa siswa juga sudah dibawa ke Polres Kotamobagu untuk dimintai keterangan," kata Anwar.
"Kanwil Kemenag Sulawesi Utara juga telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala madrasah se-Sulut pada 14 Juni 2022. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi agar kejadian yang serupa tidak lagi terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di madrasah," ujar Anwar kembali.
ADVERTISEMENT
febry kodongan