Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Sulawesi Utara Alami Deflasi 0,53 Persen, Sudah 3 Kali Berturut-turut
3 Maret 2025 23:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MANADO - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kembali mengalami deflasi di bulan Februari 2025. Ini merupakan yang ketiga kalinya secara berturut-turut terjadi sejak bulan Desember 2024 lalu.
ADVERTISEMENT
Adapun tingkat deflasi secara month to month (m-to-m) sebesar 0,53 persen, dan tingkat deflasi secara year to date (y-to-d) sebesar 1,62 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS ) Sulut, Aidil Adha, menyebutkan ada dua faktor utama penyebab terjadinya deflasi. Yang pertama adalah perubahan harga tarif listrik . Sedangkan faktor kedua adalah penurunan harga daging babi di pasaran.
Dijelaskan Aidil, perubahan harga tarif listrik ini sendiri merupakan kebijakan dari Pemerintah sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor
348,K/TL,01/MEM,L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik untuk Konsumen Rumah Tangga PLN, di mana ada diskon 50 persen diberikan kepada pelanggan rumah tangga daya 450 VA, 900 VA, 1,300 VA, dan 2,200 VA.
"Adapun harga daging babi mengalami penurunan pada bulan Februari 2025 disebabkan permintaan yang mulai berkurang setelah perayaan Natal dan Tahun Baru," ujar Aidil.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kota Manado menjadi daerah dengan tingkat deflasi tertinggi dengan angka 0,86 persen. Diikuti oleh Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 0,48 persen dan Kota Kotamobagu sebesar 0,38 persen.
Kabupaten Minahasa Utara sendiri menjadi daerah yang mengalami inflasi. Menurut Aidil, Minahasa Utara terjadi inflasi month to month sebesar 0,41 persen.
"Untuk andil komoditas utama, sebagai pendorong inflasi adalah tomat, dan sebagai penahan inflasi atau penyebab deflasi adalah tarif listrik," kata Aidil kembali.