Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Tanah Longsor dan Banjir Manado, 2 Orang Meninggal, 3.837 Warga Mengungsi
24 Maret 2025 15:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MANADO - Bencana tanah longsor dan banjir Manado, Sulawesi Utara (Sulut), yang terjadi sejak Jumat (21/3) pekan lalu, mengakibatkan 3.837 orang harus mengungsi. Selain itu ada dua orang korban meninggal dunia dalam bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrem ini.
ADVERTISEMENT
Dua korban meninggal tersebut adalah Arnold Robert Mamahit (76), warga Kelurahan Malendeng, Kecamatan Paal II, dan NK (11) di Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulut, Jerry Hamonsina, mengatakan jika berdasarkan rekap data yang ada, kejadian bencana tanah longsor adalah di tujuh titik, di mana ada 120 jiwa yang terdampak.
Adapun data titik lokasi tanah longsor adalah:
Sementara menurut Jerry, untuk kejadian banjir terjadi di 16 titik, dengan jumlah jiwa terdampak mencapai sekitar tiga ribuan orang. Dijelaskan, jumlah jiwa terdampak tersebut masih akan bertambah karena masih dalam pendataan.
ADVERTISEMENT
Berikut 16 titik banjir di Kota Manado:
"Selain banjir, ada juga enam titik genangan yang terjadi di kelurahan Taas, Paal II, Komo Luar, Ternate Tanjung, Tanjung Batu," ujarnya kembali.
Sementara, Wali Kota Manado, Andrei Angouw, mengatakan pihaknya telah membentuk dapur umum untuk membantu masyarakat yang terdampak. Menurut Andrei, mereka juga membagikan bantuan seperti pakaian dan kebutuhan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kita berkoordinasi semua pihak untuk memberikan bantuan kepada masyarakat," ujar Wali Kota.