Konten dari Pengguna

Kulit Bayi Anda Sensitif? Pelajari Cara Merawatnya!

Melissa Olivia
A full time blogger and freelance content writer. Interested in beauty, lifestyle, and motherhood, blogging, and social media topic.
31 Januari 2019 1:03 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melissa Olivia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pixabay
Memiliki anak dengan kulit sensitif pastilah membuat gundah para orangtua. Pasti semua orangtua menginginkan anak terlahir dalam kondisi sehat dan normal tanpa kurang suatu apapun. Nyatanya, hampir rata-rata bayi yang baru lahir mengalami masalah kulit kering nan sensitif. Hal ini diakibatkan perbedaan kondisi yang drastis antara ketika si bayi masih berada dalam rahim, yang terlindungi air ketuban, kemudian lahir ke duni dengan kondisi udara yang lebih kering. Ditambah belum matangnya pertumbuhan sel-sel kulit si bayi, jadilah kulit bayi cenderung lebih sensitif.
ADVERTISEMENT
Dalam merawat anak dengan kulit sensitif pun tidak bisa sembarangan. Berikut ini beberapa tips yang dipelajari oleh para mom yang anaknya mengalami kulit sensitif.
Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pixabay
Pada saat mandi
Ketika bayi baru lahir, setidaknya perlu menunggu 2-4 jam sebelum ia dimandikan untuk pertama kalinya. Jarak waktu ini diperlukan untuk menunggu sampai semua tanda vital bayi lebih stabil.
Saat lahir, bayi biasanya seperti memiliki kerak kulit berwarna putih di sekujur tubuhnya. Kerak ini sebenarnya adalah vernix caesosa, sejenis substansi lemak yang berasal dari kelenjar minyak bayi dan sel kulit yang mengelupas. Nah, vernix caesosa ini tidak perlu langsung dibersihkan karena dia memiliki fungsi untuk mengatur regulasi suhu pada kulit bayi dan dapat menjadi perlindungan terhadap infeksi serta penyembuhan luka.
ADVERTISEMENT
Sewaktu memandikan bayi, perlu diperhatikan volume air dan juga suhu airnya. Sebaiknya volume air dalam kondisi cukup untuk merendam seluruh tubuh bayi dari leher ke bawah sehingga dapat membantu pengaturan suhu dan mengurangi evaporasi. Suhu air pun disarankan dalam kondisi 36-37 derajat celcius atau suam-suam kuku. Jika suhu air terlampau hangat/ panas malah akan mempercepat proses trans epidermal water loss yang malah membuat kulit bayi semakin kering. Durasi mandi yang disarankan cukup selama 10-15 menit saja.
Pada saat mandi, perlu diperhatikan juga produk pembersih yang digunakan. Bayi dengan kulit sensitif tidak dapat memakai produk untuk kulit bayi yang lebih normal. Untuk produk kulit bayi sensitif perlu memperhatikan hal-hal berikut:
ADVERTISEMENT
Selain itu, perlu diketahui juga jangan mencari produk pembersih yang mengandung banyak busa, karena sesungguhnya banyaknya busa sama sekali tidak mempengaruhi tingkat kebersihan kulit. Justru, semakin banyak busa yang dihasilkan malah berpotensi merusak kulit.
Untuk sabun pembersih, mom bisa mencoba produk terbaru keluaran Cussons, yakni SensiCare Gentle Hair and Body Wash. Mengandung bahan organik seperti natural organic olive oil, natural organic oat, natural argan oil dan ceramide yang dapat membersihkan rambut dan kulit dengan lembut.
Sumber: <a href="https://www.freepik.com/free-photos-vectors/people">People photo created by yanalya - www.freepik.com</a>
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: <a href="https://www.freepik.com/free-photos-vectors/people">People photo created by yanalya - www.freepik.com</a>
Setelah mandi
Dalam kondisi masih setengah basah, sebaiknya bayi langsung diberikan pelembab. Mengapa diperlukan pelembab? Tujuannya adalah untuk membantu perbaikan tekstur kulit bayi agar menjadi lebih lembut dan fleksibel, juga untuk menghidrasi kulit serta mengurangi penguapan. Pelembab yang digunakan bisa berbentuk lotion atau cream. Dalam memilih produk pelembab pun perlu memperhatikan 3 hal, yaitu: oklusif, humektan, dan emolien. Siapa sih mereka ini?
ADVERTISEMENT
1. Oklusif
Kandungan yang bersifat oklusif diperlukan untuk membantu mengurangi penguapan kelembaban di dalam kulit dengan cara membuat "dinding pelindung"/ barrier. Zat yang termasuk bersifat oklusif antara lain: mineral oil, petrolatum, dimethicone.
2. Humektan Humektan di sini berperan untuk menarik kandungan air baik yang ada di udara sekitar maupun dari dalam kulit seperti layaknya sebuah magnet. Memastikan agar kelembaban kulit terjaga. Kandungan yang tergolong humektan adalah glycerin, propylene glycol, dan sodium PCA.
3. Emolien Setelah kandungan air tertarik ke dalam kulit, diperlukan sebuah "segel" yang berfungsi mencegah air yang masuk tadi menguap kembali. Inilah tugas dari emolien. Selain sebagai segel, emolien juga dapat menambah hidrasi kulit dan melembutkan serta menenangkan kulit. Zat yang dapat dikategorikan sebagai emolien adalah octyl stearate dan isopropyl myristate.
ADVERTISEMENT
Zat tersebut di atas merupakan contoh dan di luar sana jika kita gali lebih dalam, masih ada lebih banyak lagi zat kimia yang tergolong oklusif, humektan, dan emolien. Selain 3 fungsi di atas, sebaiknya produk pelembab juga mengandung bahan ceramide yang berperan untuk memperkuat fungsi barrier kulit.
Salah satu rekomendasi produk pelembab untuk kulit bayi sensitif, bisa juga dengan mencoba produk Cussons SensiCare 24h Moisturizing Lotion yang dapat meningkatkan kelembaban kulit hingga 2x lipat selama 24 jam atau Intensive Soothing Cream untuk kulit yang lebih sensitif atau ruam kemerahan termasuk ruam popok. Kedua produk tersebut sama-sama sudah mengandung natural organic olive oil, natural organic oat, shea butter dan ceramide.
Sumber: sensicare.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: sensicare.co.id
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan produk Cussons SensiCare, Mom dapat mengunjungi gerai Century, Guardian, dan Watsons atau situs JD.ID. Informasi lebih lanjut: www.sensicare.co.id
#CussonsBaby #CussonsBabySensiCare #NaluriMerawat #MomsMingle #CussonsxKumparanMOM #KumparanMOM