Konten dari Pengguna

Warna Kulit Gelap, Anak Jadi Korban Body Shaming Mertua

Mertua Oh Mertua
Curhatan, keluh kesah, dan kisah cinta tentang mertua. Banyak drama di antara kita.
21 Juli 2020 21:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mertua Oh Mertua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi anak berkulit gelap. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi anak berkulit gelap. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kadang body shaming bukan datang dari orang asing, teman atau tetangga. Kadang justru datang dari mertua sendiri. Hal itu terjadi pada Ika. Mertuanya sering menyindir kulit cucunya yang agak gelap. Berikut kisahnya.
ADVERTISEMENT
Setelah dua tahun menanti, aku senang sekali akhirnya dikaruniai anak perempuan. Cantik, sehat, tak kekurangan apapun. Namanya Fathira, usianya sekarang hampir dua tahun.
Sebagai ibunya, aku menganggap Fathira itu anak tercantik di dunia. Nggak bosan-bosan aku melihat wajahnya yang menggemaskan. Sayangnya, ibu mertuaku nggak sependapat.
Setiap bertemu Fathira, ibu mertua nggak terlihat gemas ke cucunya seperti nenek pada umumnya. Dia malah sering mengomentari kulit anakku.
“Kulitnya Fathira kok item ya? Niru siapa sih?” ujarnya dengan nada heran.
Warna kulit Fathira memang sedikit lebih gelap dibandingkan aku dan suami. Mungkin itulah yang bikin ibu mertua heran. Tapi tetap aja aku kesal. Aku khawatir nanti Fathira paham apa maksud neneknya lalu merasa nggak cantik. Padahal cantik kan berarti harus punya kulit terang.
Dok: Giphy
Komentar ibu mertua kadang nggak berakhir di situ. Pernah dia bilang kulit Fathira gelap karena terlalu sering kami ajak main di luar rumah. Yang lebih parah lagi, ibu mertua pernah menuduhku suntik putih meski dengan nada bercanda.
ADVERTISEMENT
“Kamu jangan-jangan suntik putih yaa? Dulu pas kecil kulitmu item kayak Fathira gini? Hahaha,” kata ibu mertua.
Pedas banget memang lidah ibu mertuaku. Bercandanya nggak banget. Sudah anakku dijadikan bahan body shaming, eh sekarang aku kena juga. Dan yang paling menyebalkan, ibu mertua bilang gitu di depan saudara-saudara ipar dan pasangannya saat kami sedang kumpul keluarga.
“Nggak dong, Bu. Mau kulit putih, mau kulit gelap, harus disyukuri. Sama-sama cantik. Nanti Fathira gedenya juga cantik kayak Tara Basro,” tandasku.
Aku berusaha menjawab dengan nada santai biar nggak dikira bawa perasaan. Tapi sejujurnya, siapa sih yang nggak tersinggung kalau dikatain begitu?
Dok: Giphy
Anggota keluarga suami memang warna kulitnya cerah. Mulai dari ayah, ibu mertua, dan saudara-saudara ipar, semua kulitnya terang. Maklum mereka ada keturunan Arab.
ADVERTISEMENT
Begitu pula aku dan ibu kandungku. Warna kulit kami juga hampir sama terangnya dengan keluarga suami. Lalu, kok bisa Fathira punya kulit sawo matang?
Kalau menurut dugaanku sih, warna kulit Fathira menurun dari ayah kandungku. Ayahku meninggal saat aku masih SMP jadi ibu mertua nggak pernah ketemu. Alhasil, ibu mertua menganggap warna kulit Fathira adalah misteri.
Tapi aku nggak mau repot-repot menjelaskan itu ke ibu mertua. Aku lebih tertarik menjelaskan bahwa apapun warna kulitnya, tetap bisa dibilang cantik. Begitu pun pada Fathira, aku ingin meyakinkan bahwa dia cantik, apapun komentar pedas neneknya. (sam)
Jadi gimana, nih? Apakah Anda juga pernah mengalami pengalaman serupa dengan Ika? Boleh dong, diceritakan di kolom komentar. Takut namanya kebaca sama mertua? Kirim email aja! Ke: [email protected]
ADVERTISEMENT