Arashi Tunda Rilis Lagu Baru demi Dukung Black Lives Matter

4 Juni 2020 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arashi saat berada di belakang panggung. Foto: Instagram/@arashi_5_official
zoom-in-whitePerbesar
Arashi saat berada di belakang panggung. Foto: Instagram/@arashi_5_official
ADVERTISEMENT
Demi mendukung gerakan Black Lives Matter, Arashi memutuskan untuk menunda peluncuran lagu baru. Mereka rencananya akan merilis Party Starters pada 12 Juni 2020.
ADVERTISEMENT
Dilansir Arama Japan, Satoshi Ohno, Jun Matsumoto, Sho Sakurai, Kazunari Ninomiya, dan Masaki Aiba meminta maaf atas tertundanya lagu baru. Namun, keputusan ini dibuat setelah melewati pertimbangan matang dan untuk menghormati apa yang sedang terjadi.
Sampai kini, Arashi belum mengumumkan kapan Party Starters akan diluncurkan.
Arashi saat tur JET STORM di Taipei. Foto: Dok. Vector Group
Selain itu, hari ini, Kamis (4/6), Arashi tampil di We Are One: A Global Film Festival yang disiarkan di YouTube. Mereka membawakan Hope In The Darkness dan beberapa lagu hits lainnya dalam penampilan berdurasi 14 menit itu.
Sebelumnya pada pertengahan Mei, Arashi melepas video lirik untuk lagu Love So Sweet : Reborn. Mereka juga melahirkan kembali lagu A-Ra-Shi yang video klipnya berkolaborasi dengan One Piece dan dirilis pada 3 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
Sejak mengumumkan akan vakum setelah 2020, Arashi menjadi lebih aktif dari sebelumnya. Untuk pertama kalinya, Arashi membuat akun di lima platform media sosial dan merilis semua single mereka di portal streaming di seluruh dunia.
Boyband pelantun A Day in Our Life ini juga telah merilis 16 album dengan total 256 lagu di platform digital. Terkecuali, album kompilasi dan soundtrack.
Seorang demonstran memegang papan bertuliskan Black Lives Matter' saat aksi demo berlangsung di Seattle, Washington, AS, Senin (1/6). Foto: REUTERS/Lindsey Wasson
Sementara itu, gerakan Black Lives Matter dipicu oleh pembunuhan seorang polisi bernama Derek Chauvin terhadap laki-laki kulit hitam, George Floyd, pada 25 Mei 2020.
Floyd tewas karena lehernya ditindih lutut Chauvin selama 8 menit 46 detik.
Akibatnya, seruan Black Lives Matter kini menggema tidak hanya di Amerika Serikat, tapi juga negara-negara lain seperti Kanada, Selandia Baru, Inggris, Prancis, Finlandia, sampai Jepang.
ADVERTISEMENT