Berkat Flea Red Hot Chilli Peppers, Follower Voice of Baceprot di Twitter Nambah

Bassist Red Hot Chilli Peppers, Flea dok Instagram @flea333

Bassist Red Hot Chilli Peppers, Flea, mengaku kagum dan penasaran sama band metal Voice of Baceprot, setelah menyaksikan permainan tiga cewek asal Garut, Jawa Barat tersebut di Twitter.

Lewat akun Twitter @flea333, ia me-retweet cuitan dari akun @ktu_ukk asal Turki yang mengunggah video Voice of Baceprot membawakan lagu The Other Side of Metalism.

"Di desa konservatif di Indonesia, perempuan muda ini terus mengubah stigma gender dan agama lewat band metal yang mereka bentuk," twit akun itu.

Flea lantas merespons dengan rasa penasaran. Ia bertanya-tanya nama band yang digawangi Firda Kurnia (vokalis dan gitaris), Euis Siti Aisyah (drummer), dan Widi Rahmawati (bassist) itu.

"Ayo, girls! Rock!" twit Flea.

Enggak lama, twitnya langsung diserbu warganet dari Indonesia yang dengan bangga memperkenalkan Voice of Baceprot. Bahkan, band pelantun School Revolution itu juga udah menyadari mereka di-notice sama Flea.

"Kami emang punya akun Twitter tapi masih baru. Terus banyak yang bilang katanya di-mention sama Flea. Karena kebetulan yang pegang Twitter bassist kami, jadi suruh dia cek, bener enggak, sih? Terus dia cek, eh, iya, bener. Kirain akun fake. Hahaha," kata Firda saat dihubungi kumparan, Rabu (6/5).

Firda mengaku ia dan teman-temannya kehabisan kata-kata. Apalagi Widi yang telah mengidolakan musisi keturunan Amerika-Australia itu sejak enam tahun lalu.

Voice of Baceprot juga pernah membawakan ulang lagu Coffee Shop dari Red Hot Chilli Peppers yang videonya diunggah ke Twitter.

Voice of Baceprot di kumparan Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

"Yang kami pikirkan saat itu adalah bagaimana caranya kami lancar melafalkan 'Coffee Shop' bukan 'kopi sop' seperti biasanya. Hail papi @flea333. Still #speechless," twitnya.

Flea juga membalasnya di Twitter dan mengaku kaget karena Voice of Baceprot menyukai Red Hot Chilli Peppers.

Setelah ditwit Flea beberapa kali, Firda mengaku followers media sosial Voice of Baceprot udah bertambah sekitar 2-3 ribuan. Enggak sedikit juga warganet yang kini mengikuti para personel di akunnya masing-masing.

"Lebih banyak followers baru dari luar negeri. Mulai banyak juga media-media yang wawancara, tapi yang dari luar negeri nerbitin artikel tanpa wawancara kami. Kebanyakan dari media di Turki," ujarnya.

Firda menambahkan, Voice of Baceprot pengin banget kolaborasi sama Flea meski sampai sekarang belum ada tawaran tersebut.

Aksi Voice of Baceprot di kumparan Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Sebelum di-mention sama Flea, nama Voice of Baceprot juga udah masuk media internasional seperti The Guardian, The New York Times, Metal Hammer, sampai The Straits Times.

Mereka berawal dari kegiatan ekstrakurikuler di Madrasah Tsanawiyah pada 2014. Sampai kini, ketiganya seakan menjelma menjadi sebuah narasi unik di industri musik, terutama dengan latar belakang yang mereka miliki.

Simak obrolan dan penampilan Voice of Baceprot beberapa waktu lalu di kumparan berikut ini.