Borong Penghargaan SPADA, Ini Inovasi Telkom University di Pembelajaran Daring

18 Januari 2022 16:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telkom University, Bandung. Foto: Dok. Humas Telkom University
zoom-in-whitePerbesar
Telkom University, Bandung. Foto: Dok. Humas Telkom University
Telkom University (Tel-U) menyabet penghargaan Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) 2021 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). SPADA merupakan penghargaan yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap pembelajaran bermutu di perguruan tinggi dengan sistem pembelajaran daring.
Tel-U berhasil menyapu bersih tiga kategori penghargaan. Di antaranya Dukungan Institusi Terhadap Pembelajaran Daring, Perguruan Tinggi Terbaik dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring, dan Tenaga Pengajar atau Dosen dengan Learning Design Terbaik yang diraih oleh Dosen D3 Teknik Telekomunikasi dari Telkom University, Tri Nopiani Damayanti.
Hal ini juga menjadikan Telkom University sebagai satu satunya perguruan tinggi di Indonesia yang memborong penghargaan di seluruh kategori SPADA tahun 2021.
Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya menyampaikan bahwa strategi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran digital telah dilakukan Tel-U sejak jauh-jauh hari sebelum pandemi, tepatnya sejak 2018. Pemberlakuan sistem pembelajaran daring ini menjadi komitmen Tel-U untuk terus memberikan pendidikan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat di Indonesia.
Alhamdulillah dan terima kasih atas capaian ini untuk seluruh sivitas akademika Telkom University. Ini menjadi penyemangat bagi Telkom University dalam menyempurnakan digital resources excellence untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pembelajaran.” Jelasnya,” ungkap Prof. Adiwijaya.
Telkom University menyabet penghargaan Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) 2021 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Foto: Dok. Telkom University
Dalam rangka mengoptimalkan sistem pembelajaran daring ini, Tel-U juga terus menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, mulai dari membangun studio untuk pengembangan konten digital pembelajaran daring, serta platform pengelolaan pembelajaran daring. Salah satunya melalui peluncuran aplikasi learning management system bernama CeLOE LMS atau Center e-Learning and Open Education.
CeLOE LMS merupakan platform pembelajaran daring bagi program studi reguler maupun program studi pendidikan jarak jauh (PJJ) di Telkom University. Di sini, mahasiswa dan dosen bisa saling berinteraksi saat proses pembelajaran berlangsung, serta dilengkapi petunjuk dan instruksi belajar daring serta sumber-sumber belajar mandiri.
Sejak tahun akademik 2020-2021 semester ganjil, platform CeLOE LMS ini telah digunakan oleh Tel-U untuk mengoptimalkan implementasi Blended Learning atau sistem pembelajaran yang mengombinasikan pembelajaran tatap muka dengan daring. Setiap mata kuliah pun wajib memiliki konten digital di dalam CeLOE LMS.
Tidak hanya bisa diakses melalui komputer, Tel-U juga telah meluncurkan aplikasi CeLOE LMS secara mobile. Inovasi ini memungkinkan mahasiswa dan dosen untuk melaksanakan pembelajaran kapan dan di mana pun, serta menggunakan device apa pun. Melalui aplikasi ini, dosen juga dapat mengetahui jadwal mengajar, melihat serta menjawab pertanyaan mahasiswa, melihat interaksi mahasiswa, hingga memberikan kuis.
Bukan hanya itu, ada juga aplikasi CeLOE Open Courseware (OCW) Mobile yang merupakan aplikasi open education yang dapat diakses secara umum. Jadi tidak hanya mahasiswa maupun dosen, masyarakat di luar ekosistem Telkom University pun bisa merasakan manfaat dengan mengakses berbagai bahan belajar melalui OCW.
“Melalui CeLOE OCW, ini adalah bentuk tanggung jawab kami untuk membantu pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik Telkom University, Dr. Dadan Rahadian, S.T., M.M.
Tel-U saat ini juga melakukan proses sertifikasi dosen dalam rangka penjaminan mutu pembelajaran daring. Karenanya, dosen diwajibkan untuk mengikuti dua sertifikasi yaitu CeLOE Moodle Course Certification (CMCC) dan CeLOE Course Content Creator Certification.
Lewat berbagai inovasi tersebut, Dr. Dadan Rahadian juga menjelaskan bahwa perguruan tinggi memiliki satu tanggung jawab untuk menjaga mutu sehingga mahasiswa mendapatkan pendidikan yang benar-benar bisa menjamin skill kecakapan bekerja atau employability. Dalam proses penjaminan mutu tersebut, Tel-U menerapkan sistem outcome based education.
Outcome kami adalah profil lulusan yang kita inginkan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan dari industri. Semua itu kami terjemahkan dalam rencana pembelajaran semester yang kita tempatkan nantinya pada learning management system. Semua sistem itu tentunya kita rencanakan, kita kelola dan monitor sehingga pada akhirnya akan menciptakan sistem pembelajaran yang berkualitas,” pungkasnya.
Hasilnya, tidak hanya mendapat penghargaan dari SPADA, selama dua tahun berturut-turut yakin dari 2019-2020, Telkom University juga menempati urutan pertama sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik di Indonesia berdasarkan Times Higher Education (THE) World University Rankings (WUR).
Predikat PTS nomor satu ini dicapai dari berbagai aspek, khususnya mencakup tugas utama perguruan tinggi yakni Tridharma Perguruan Tinggi. Lalu dengan masuknya sebagai perguruan tinggi klaster mandiri, menjadikan Telkom University sejajar dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Telkom University