Cerita Dokter Muda Vaksinasi Mahasiswa: Semangat Banget sampai Ngoyak-ngoyak

15 Juli 2021 10:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fathu Thaariq Baihaqy dan Latief Jaya Subrata dok UNS
zoom-in-whitePerbesar
Fathu Thaariq Baihaqy dan Latief Jaya Subrata dok UNS
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 sudah berjalan lebih dari setahun belakangan. Berbagai cara sudah dilakukan untuk mengatasinya, salah satunya dengan menggenjot vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Fathu Thaariq Baihaqy dan Latief Jaya Subrata turut berpartisipasi melawan pandemi, dengan berpartisipasi menjadi vaksinator muda.
Mereka adalah dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS). Thaariq dan Latief bersama 130 anggota lainnya menjalankan tugas sebagai tim vaksinasi UNS sejak akhir Juni 2021.
Kegiatan vaksinasi ini digilir tiap fakultas karena ada pembatasan kuota per harinya.

Semangat Bantu Lawan COVID-19 meski Harus Kerja sampai Pukul 1 Pagi

Menjalani peran sebagai tim vaksinator tim Gugus Tugas COVID-19 UNS cukup menyita waktu, tenaga, dan pikiran Thaariq dan Latief.
Gimana enggak, mereka harus berjibaku mengurus segala persiapan vaksinasi yang kadang baru rampung pukul 01.00. Setelah itu, mesti bangun dan bersiap meluncur ke tempat vaksinasi pada pukul 06.00.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Thaariq dan Latief sangat bersyukur bisa tergabung dalam tugas mulia tersebut.
“Kalau bisanya ngelakuin yang kayak gini, ya, dilakuin. Jangan sampai enggak ada yang dilakukan. Supaya bisa membantu orang-orang sekitar,” kata Thaariq, dokter muda asal Pacitan, Jawa Timur, dilansir laman UNS.
Apalagi selama dua minggu berjalan, para mahasiswa sangat antusias mendapatkan vaksin.
“Mereka antusias sekali sampai ngoyak-ngoyak (ngejar-ngejar) malah. Asalkan dosisnya masih ada dan selama enggak kontra indikasi, pasti akan kami layani,” ujar Thariq,
Sementara buat Latief, semangatnya untuk bertugas sangat terpacu setelah melihat antusiasme tim dan para target vaksinasi.
“Semangatku lebih terpupuk karena tanpa disadari peran yang aku ambil saat ini selaras dengan sumpah dokter yang akan diucapkan nanti. Aku juga lihat semua pihak bahu membahu untuk menyelesaikan pandemi jadi lebih termotivasi,” tutur Latief.
ADVERTISEMENT

Pentingnya vaksin

Thaariq bilang vaksinasi sangat penting untuk melindungi diri dari virus corona. Orang yang sudah divaksinasi memiliki imunitas lebih dibanding yang belum menerima vaksin.
Hal ini diharapkan dapat melindungi mereka agar jika suatu hari terpapar virus, gejala yang timbul enggak berat. Dengan begitu, enggak perlu mendapat perawatan di rumah sakit.
Saat ini, hal tersebut sangat dibutuhkan mengingat kapasitas bed di rumah sakit yang sudah terisi penuh.
Ilustrasi Vaksin Corona . Foto: Shutterstock
Latief menambahkan, sebaiknya segera vaksin tanpa pilih-pilih.
“Tidak peduli vaksinnya apa, yang tersedia langsung diambil saja. Kami menyarankan agar pakai vaksin yang sudah tersedia dulu," ucapnya.
"Misalnya nanti dua dosis vaksin itu sudah selesai, keadaan semakin baik, dan ingin mendapatkan perlindungan, ya, terserah kalau mau vaksinasi lagi dengan vaksin yang dipilih. Mau milih vaksin apa saja terserah, tapi kalau sekarang masih memilih dan menunda ya itu konsekuensi dia enggak mau dikasih pelindungan karena vaksin ini, 'kan, fungsinya untuk melindungi,” terang Latief.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan efikasi tiap vaksin yang berbeda, cowok asal Gunungkidul, Yogyakarta itu tetap menganjurkan untuk segera melakukan vaksinasi.
Sedikit apa pun efikasi dapat membantu melindungi diri dari gejala berat ketika terpapar virus.