Nadiem Akan Izinkan Mahasiswa Riset Full Time, Setara 4-5 Mata Kuliah
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan begini, diharapkan tidak ada pengorbanan dari sisi prestasi mahasiswa saat melakukan penelitian.
"Kami memberikan 20 SKS bagi anak-anak yang mau terlibat project riset yang full time," terang Nadiem dalam webinar di YouTube Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) belum lama ini.
"Mahasiswa bisa melakukan riset immersive (mendalam) di lapangan. Ini kebijakan yang cukup revolusioner di penelitian," lanjutnya.
Nadiem bilang, kebijakan ini dilakukan karena komponen riset di Kemendikbudristek berfokus di universitas.
"Tapi fokus utama riset pemerintahan, pelaksanaan, anggaran, dan lain-lain ada di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN)," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sementara, soal detail dari kebijakan riset full time bagi mahasiswa ini, belum dijelaskan Nadiem secara lebih lanjut.
Riset Jadi Magang Model Baru
Selain itu, Nadiem mengatakan pihaknya bekerja sama dengan BRIN untuk memfasilitasi mahasiswa melakukan riset sebagai magang model baru.
“Kami memastikan bahwa riset merupakan new magang atau magang model baru. Jadi kalau ada proyek riset imersif, teknologi, energi, teknik, bahkan riset kebijakan, apa pun itu bisa dijadikan dan statusnya sama dengan magang bersertifikat,” jelasnya, dalam acara kelulusan Bangkit 2021 secara virtual.
Dia menambahkan riset mahasiswa yang dilakukan bersama BRIN tersebut, akan diinisiasi oleh perguruan tinggi masing-masing.
Selain itu, riset mahasiswa juga bisa disinkronisasi dengan platform Kedaireka.id.