Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Nongkrong di M Bloc Space: Ruang Kreatif Baru buat Anak Muda
18 Oktober 2019 8:00 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:11 WIB
ADVERTISEMENT
"Jangan anggap remeh nongkrong. Ini kita hasil nongkrong dari omongan gembel. Tiba-tiba tiga bulan udah jadi tempatnya," kata Wendi Putranto, Program Director PT Ruang Riang Milenial, kepada kumparan, saat ngobrolin soal M Bloc Space.
ADVERTISEMENT
Kehadiran M Bloc Space diprakarsai oleh PT Ruang Riang Milenial, yang terdiri dari Wendi, pebisnis dan produser film Handoko, musikus Glenn Fredly, arsitek Jacob Gatot Sura, sutradara Lance Mengong, dan pebisnis Mario Sugianto.
Wendi mengatakan, ide untuk M Bloc Space muncul dari seringnya mereka nongkrong dan ngobrol bareng. Karena itu, mereka menghadirkan compound space ini juga sebagai tempat nongkrong baru buat anak muda.
"Biar semua orang kreatif Jakarta ketemu di sini, munculin kolaborasi gila dari film, musik, arsitektur, sampai kuliner. (Pokoknya) tempat nongkrongnya kreator baru," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Vibe masa lalu dengan spirit masa kini
Sejak 1955 sampai awal 2019, area yang dulunya adalah percetakan uang dan rumah dinas pegawai Perusahaan Umum Percetakan Uang Negara Indonesia (Perum Peruri) tersebut, merupakan obyek vital nasional dan hanya bisa diakses oleh para karyawan Peruri.
Sampai pada pertengahan Mei 2019, kawasan ini direnovasi untuk dijadikan ruang kreatif baru buat anak muda.
"Saya sempat kaget awalnya. 'Hah, ada lahan seluas enam ribu meter di Blok M? Di mana?'. Oh, ternyata komplek Peruri. Ketika datang untuk survei di Februari itu masih kayak hutan dan banyak sampah. Suasananya benar-benar horor. Gelap," tutur Wendi.
Kini, M Bloc Space bisa dikatakan menjadi pusat perhatian baru. Dengan logo 'M Bloc' di atap berwarna merah menyala, dan deretan toko warna-warni berasitektur tua, cukup sulit untuk memalingkan wajah darinya.
ADVERTISEMENT
Sejumlah anak muda berpakaian serasi dari atas sampai bawah, ramai-ramai datang ke M Bloc Space. Ada yang foto OOTD (outfit of the day), hunting foto bernuansa vintage, atau sekadar nongkrong ngalor-ngidul bersama teman-teman.
Meski tujuannya berbeda, mereka sama-sama antusias dengan kehadiran M Bloc Space. Di antaranya Firzha (19) dan Tiara (18) yang datang dari Tangerang.
"Aku kepo karena ini baru. Suka banget sama suasananya kayak di luar negeri. Apalagi karena aku suka musik dan di sini ada toko Demajors, jadi sekalian main aja," kata Firzha.
Tiga mahasiswa asal Kapuk, Jakarta Utara, bernama Esti (22), Nadiya (22), dan Via (22) juga punya alasan yang sama. Mereka awalnya tahu dari utas di media sosial, dan tertarik untuk nongkrong di M Bloc Space karena arsitektur bangunannya.
ADVERTISEMENT
"Konsepnya kuno gitu, seakan-akan kayak bernostalgia kembali. Dan enak buat nongkrong, ada tempat makan, minum, sampai klinik kecantikan. Unik, sih," ucap Via.
Ruang kreatif buat anak muda
Selain gaya arsitektur kuno yang menjadi daya pikat, kehadiran gerai-gerainya yang mewakilkan berbagai minat, juga memberi warna tersendiri di Space.
Enggak cuma hadir sebagai sebuah bisnis, gerai-gerai ini juga diharuskan untuk menghadirkan kegiatan buat mewadahi minat anak muda.
Gerai Connectoon adalah salah satunya. Faza Meonk, pencipta komik 'Si Juki' dan pemilik gerai, menyebut bakal menyelenggarakan talkshow yang berhubungan dengan budaya pop lokal.
“Nanti juga di lantai 2 Connectoon ini kami mau buat co-working space untuk kreator, dan mau bikin kursus komik. Jadinya enggak hanya toko gitu,” kata Faza.
Ada juga distro buat pecinta classic bike, Unionwell, milik vokalis Naif, David Bayu.
ADVERTISEMENT
“Awalnya kami enggak mau buka store di Jakarta. Kami cuma mau buka ruang kreasi untuk workshop gitu. Tapi ngelihat postingan Wendi Putranto di Instagram, aku langsung sikat. Ternyata harus kurasi dulu. Jadi Unionwell masuk kurasi, karena tempat yang terbatas dan akhirnya diterima,” ujar David.
Unionwell rencananya akan buka workshop untuk para kreator dan pecinta industri kreatif, seperti seni artwork vintage, seni kaligrafi vintage, seni melukis di atas helm motor, dan lain-lain.
Wendi menyebut, hal ini menjadi bentuk perwujudan dari misi M Bloc Space untuk mendukung aktivitas komunitas. Apalagi, menurutnya Jakarta masih kekurangan ruang kreatif buat menyalurkan minat anak muda.
"Jakarta sangat kurang buat creative space kayak gini. Terbuka, inklusif, dan enggak membedakan agama, ras, atau suku. Di sini juga kita memuliakan pejalan kaki dan pesepeda, karena enggak ada lahan parkir. Karakter orang yang ke M Bloc , ya, anak muda easy going, mandiri, kreatif, dan open minded," pungkas dia.
ADVERTISEMENT