Orang yang Jujur & Berani Mengingatkan Saat Kamu Salah Bisa Jadi Teman Terbaik

7 Juni 2021 20:52 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu pernah berbohong sama teman dan mengatakan kata-kata manis di hadapannya. Alasannya bisa jadi karena enggak mau menyakiti hatinya, ingin menjaga pertemanan, atau iya-in aja biar cepat kelar.
ADVERTISEMENT
Padahal penting buat jujur dan berani mengatakan saat teman berbuat salah, seperih apa pun rasanya. Sebab sikap ini bisa menandakan kepedulian, kedewasaan, dan kedekatan dalam pertemanan.
Lagi pula, emangnya kamu mau punya teman yang bilang iya-iya doang dan penuh kebohongan?
Nih, ada beberapa alasan orang jujur dan blak-blakan bisa jadi teman terbaik. Anti nusuk dari belakang!
Ilustrasi perempuan saling mendukung satu sama lain. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Enggak akan berpura-pura

Dilansir Power of Positivity, orang jujur enggak tertarik untuk berpura-pura menjadi orang lain yang bukan dirinya. Kamu bakal selalu tahu niat dia murni tanpa manipulasi.
Teman yang jujur juga enggak akan membuat janji yang enggak bisa ditepati. Dia bakal langsung memberi tahumu apa yang bisa dan enggak bisa dilakukan. Jadi pertemanan kalian itu no tipu-tipu.
ADVERTISEMENT

Siap memberi tahumu apa yang dibutuhkan bukan apa yang diinginkan

Terkadang keinginan bisa jadi menyesatkan. Nah, di sinilah peran teman yang jujur dibutuhkan buat mencegahmu terperosok lebih dalam.
Dia tahu kejujurannya mungkin akan membuatmu enggak nyaman atau bahkan membencinya. Tapi dia juga tahu kalau kamu perlu mengetahui kenyataannya walau pahit, supaya enggak lebih sakit.

Bisa membantumu menjadi orang yang lebih baik

Bergaul dengan orang jujur, bagus untuk perbaikan diri sendiri, lho. Selain keberaniannya yang bisa menular, tipe teman seperti ini juga akan selalu menjaga dan mendorongmu agar lebih baik tanpa menggurui, menghakimi, atau merendahkan. Kamu bisa belajar menanggapi kritik secara positif dan pikiran yang terbuka.
Laporan: Afifa Inak