Sering Dibully dan Baru Bisa Baca Setelah Kelas 6 SD, Kini Fahayu Lulus Cumlaude

Fahayu dok UNY

Fahayu Priristia jadi salah satu wisudawan di UNY. Lulusan S1 jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Ekonomi tersebut mendapat predikat cumlaude dengan indeks prestasi tertinggi yakni 3,93.

Untuk mendapatkan prestasi tersebut, cewek kelahiran 1 Januari 1999 itu mengaku selalu terpacu mendapat hasil terbaik karena teman-teman kuliahnya punya semangat belajar tinggi.

“Kami biasa bekerja kelompok dalam menyelesaikan tugas,” kata Fahayu, dilansir laman UNY.

Dulu Sering Dibully dan Baru Lancar Baca Tulis Setelah Kelas 6 SD

Kehidupan akademik Fahayu enggak selalu mulus. Bahkan masa sekolah dasar dia lalui dengan penuh keprihatinan.

Dulu cewek asal Gunung Kidul itu sering dibully karena kondisi ekonomi keluarga. Orang tuanya, Supriyono dan Resti Suciati, merupakan seorang pedagang.

Fahayu enggak pernah masuk ranking 10 besar di kelas. Dia juga baru lancar baca tulis setelah kelas 6 SD.

Keadaan mulai berubah saat masuk SMP. Fahayu membuktikan dirinya bisa dan meraih posisi 10 besar karena kondisi lingkungan sekolah yang mendukung.

Berlanjut hingga SMA, Fahayu masuk kelas IPA unggulan. Uniknya, dia justru sering ikut Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang IPS. Sehingga menjadi satu-satunya siswa IPA.

Fahayu melakukan ini karena semua teman-temannya yang berprestasi di kelas mengikuti bidang IPA.

“Alhasil agar mengurangi persaingan di bidang IPA, aku ikut IPS aja,” ucapnya.

Fahayu pernah juara 4 tingkat provinsi dan finalis tingkat nasional di bidang ekonomi.

Fahayu dok UNY

Makanya alumni SMAN 1 Wonosari tersebut memilih program studi Pendidikan Akuntansi saat kuliah. Selain itu juga karena dorongan orang tua yang menginginkannya menjadi guru.

Selama kuliah, Fahayu mendapatkan beasiswa dan aktif dalam berbagai kegiatan. Di antaranya mengikuti International Conference on Social Science and Economics di Korea, serta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional dan Kewirausahaan Mahasiswa Nasional.

Fahayu juga membuat beberapa karya penelitian, seperti kompres gel daun kupu-kupu untuk turunkan demam dan hair tonic dari limbah bonggol pisang sebagai solusi perawatan rambut alami.

Dia kini berharap dapat melanjutkan pendidikan tinggi ke jenjang S2 sesuai program studinya.