Yungblud Bicara soal Lagu Baru Weird dan Hal-hal Aneh Selama Pandemi

Yungblud di video klip Weird dok YouTube

Musisi asal Inggris, Yungblud, mengeluarkan single anyar berjudul Weird. Lagu ini menjadi representasi dari masa pandemi yang dirasa enggak biasa.

Ia mengaku Weird sebenarnya udah ditulis sebelum virus corona mewabah. Yungblud menulisnya untuk menceritakan momen teraneh di hidupnya yang membuat dia merasa seperti akan jatuh ditelan bumi.

Dia mengaku 18 bulan terakhir menjadi masa-masa yang paling aneh baginya. Mulai dari hampir kehilangan ibunya di kecelakaan mobil, putus cinta, sampai dikenal banyak orang dalam waktu yang sangat cepat. Yungblud juga sempat mengalami depresi hingga ingin bunuh diri.

"Tapi justru sekarang rasanya hidup ini semakin aneh. Dunia lagi enggak biasa dan semua orang merasa takut," kata dia, dalam wawancara video yang diikuti kumparan, beberapa waktu lalu.

Yungblud di video klip Weird dok YouTube

Yungblud mengaku lockdown cukup berat baginya karena harus melewati pandemi jauh dari keluarganya di Inggris dan tinggal di sebuah rumah sewaan di Los Angeles, Amerika Serikat. Enggak cuma itu, ia juga merasa aneh dengan kesehariannya yang baru.

"Aku lagi mengerjakan serial web jadi kegiatanku selalu terekam kamera, bahkan saat cuma pakai celana dalam. Baru-baru ini aku juga melihat bintang jatuh dan itu cukup aneh," katanya.

"Lockdown sungguh menyebalkan, aku membencinya. Aku berlarian di rumah dan harus terus berpikir kreatif atau aku bakal merasa gila," lanjut Yungblud.

Yungblud di video klip Weird dok YouTube

Meski begitu, pelantun Hope for the Underrated Youth tersebut pengin mengingatkan semua orang bahwa meski keadaan lagi sulit, semuanya bakal baik-baik aja.

"Asalkan kita bersama dan membagikan cinta. Satu-satunya yang pengin aku sampaikan lewat Weird adalah aku mau kalian merasa tenang," ujar cowok 22 tahun itu.

Weird dikemas dalam video klip sederhana yang memperlihatkan dirinya bernyanyi dan menari di rumah. Yungblud mengaku ini adalah video favoritnya walau cuma menghabiskan biaya USD 100 atau sekitar Rp 1,5 juta.