Konten dari Pengguna

Memaknai Idul Adha Melalui Berbagi Hewan Kurban

Mugniar
Seorang ibu yang tinggal di Makassar dan menemukkan passion-nya dalam dunia menulis sebagai blogger dan digital creator. Awalnya tergerak menulis sebagai catatan harian tahun 2001, mulai ngeblog 2006, lalu jatuh cinta hingga sekarang dan nanti.
4 Juli 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mugniar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memaknai Idul Adha Melalui Berbagi Hewan Kurban – Setelah sukses menyelenggarakan reuni 3 dekade dengan teman-teman sefakultas, rencananya kami membuat yayasan. Beberapa kegiatan sosial sudah mulai dilaksanakan sejak tahun lalu. Berlanjut hingga tahun ini, salah satu kegiatan yang rencananya dilaksanakan adalah ibadah kurban. Penanggung jawab sudah membuat grup Whatsapp bagi yang hendak berkurban bersama.
Memaknai Idul Adha Melalui Berbagi Hewan Kurban
zoom-in-whitePerbesar
Selain cerita komunitas seperti ini, kisah kurban di tengah-tengah kita sudah menjadi bagian dari masyarakat. Banyak masjid yang secara mandiri menyelenggarakannya dengan membuat panitia, seperti masjid di dekat rumah kami. Tak jauh dari masjid itu, ada masjid lain yang juga menyelenggarakan kurban.
ADVERTISEMENT
Menjelang hari H, warga yang hendak menyelenggarakan ibadah kurban saat Idul Adha sibuk mencari teman untuk urunan menyembelih sapi. Satu sapi dibeli dan disembelih atas nama 7 orang. Menarik ya, ibadah kurban ini mampu menggerakkan warga yang memiliki kesamaan (lingkungan tempat tinggal, wadah pengajian, atau komunitas) untuk “bekerja sama” menyelenggarakan penyembelihan, lantas kemudian membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan.

Makna Idul Adha: Bergerak Bersama dengan Kurban

Sebagaimana masjid sebagai pusat kaum muslim yang secara sosial memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragam Islam, demikian pula halnya dengan ibadah kurban. Ibadah yang dilakukan pada bulan Zulhijjah dalam penanggalan hijriyah ini mampu menggerakkan kaum muslim untuk bekerja sama menyelenggarakannya, sejak awal hingga akhir – sampai daging kurban diterima oleh mereka yang membutuhkannya.
ADVERTISEMENT
Sejumlah lembaga amil dan zakat juga memiliki program mendistribusikan daging kurban ke masyarakat pelosok dalam bentuk kemasan kaleng sehingga memudahkan warga dalam mengolahnya, tidak perlu lagi memasak daging mentah yang membutuhkan bahan bakar dalam jumlah tak sedikit.
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa ibadah ini memberikan manfaat secara SOSIAL sekaligus EKONOMI karena nantinya, mereka yang membutuhkannya yang akan menerimanya. Ada 3 golongan yang bisa menerima daging kurban, yaitu: pertama – shohibul qurban (orang yang berkurban), kedua – tetangga sekitar, kerabat, dan teman; dan ketiga – fakir miskin.
Dengan demikian, penyembelihan hewan pada momen ini dapat menjalin hubungan baik antara kalangan yang mapan ekonominya dengan orang yang kurang berada sekaligus memberikan kesenangan kepada fakir dan miskin melalui pemberian daging tersebut – sebagaimana dua hikmah syariat berkurban yang disebutkan dalam buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas IX, karya Zainal Muttaqin dan Amir Abyan.
ADVERTISEMENT

Refleksi Tauhid

Tentunya, makna Idul Adha yang tak kalah pentingnya adalah mengukuhkan KETAUHIDAN kita karena momen Idul Adha mengingatkan kembali kepada “peristiwa monumental” kepatuhan Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS akan perintah Allah SWT. Mengenang bagaimana ayah dan anak ini mampu menjalankan perintah yang tidak mudah karena memosisikan Allah di atas segalanya di dunia ini, sekali pun itu harus menyembelih darah daging sendiri.
ADVERTISEMENT
Sungguh bapak dan anak ini menjadi teladan sepanjang masa mengenai keeratan dan keharmonisan hubungan berlandaskan cinta kepada Allah, Tuhan semesta alam.
Ibadah kurban ini sifatnya sunah muakkadah bagi umat Islam yang baligh, berakal, dan mampu, sebagaimana yang termaktub dalam Fatwa MUI nomor 32 tahun 2022 tentang Hukum dan Panduan Pelaksanaan Ibadah Kurban saat Kondisi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku. Dalam al-Qur’an, kita bisa lihat dalilnya di dalam surah Al-Hajj ayat 34:
ADVERTISEMENT
Menyadari keutamaannya maka banyak orang Islam yang rela menabung dengan gigih agar dapat melaksanakan ibadah satu ini. Nenek Sahnun, seorang pemulung di Nusa Tenggara Barat telah menabung selama 10 tahun untuk berkurban tahun ini. Tahun lalu, seorang lelaki pengumpul kardus menabung demi membeli hewan kurban di Jawa Barat. Kekuatan iman telah menguatkan tekad mereka untuk menabung guna bisa berkurban.
Lalu bagaimana dengan orang yang belum kesampaian berkurban atau karena suatu hal belum bisa berkurban tetapi ingin bersedekah serupa kurban? Jangan khawatir, IndiHome Berbagi Kurban bisa menjadi cara berdonasi yang mudah. Cukup dengan menukarkan 500 poin myIndiHome (setara dengan Rp10.000) di aplikasi MyIndiHome.
Melalui IndiHome Berbagi Kurban ini, donasi terkumpul maksimal Rp100.000.000 akan didonasikan untuk bersedekah bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Sembari berdoa semoga tahun depan Allah mudahkan untuk berkurban.
ADVERTISEMENT
Lebih bagus lagi jika mampu membeli hewan sembelihan, sekaligus menukarkan hanya 500 poin myIndiHome-nya untuk program IndiHome Berbagi Kurban agar lebih banyak kebahagiaan yang bisa dibagikan. Bukan begitu?