Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ahok Paparkan Program Hunian untuk Warga DKI
5 April 2017 11:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mempertahankan program hunian dalam bentuk rumah susun untuk warga DKI. Ahok memaparkan ada 4 skema. Apa saja?
ADVERTISEMENT
"Kami terus berusaha menghadirkan hunian agar warga tinggal dengan nyaman, aman, sehat, dan tidak pusing cicilan rumah. Kami akan bangun rumah susun milik Provinsi," ucap Ahok dalam akun Instagramnya, @basukibtp, Rabu (5/4).
Ada 4 skema warga untuk dapat menyewa atau memiliki rumah susun itu disesuaikan dengan kemampuan dan dekat dengan fasilitas umum. Tujuannya adalah agar semua warga DKI punya hunian yang bermartabat.
Berikut rinciannya:
Skema 1
Warga DKI yang berpenghasilan di bawah Rp 3 juta perbulan, sewa rusun akan disubsidi 80 persen (Rp 2,4 juta). Jadi biayanya Rp 300 ribu per bulan tanpa lift, atau Rp 450 ribu per bulan dengan lift.
Skema 2
Warga DKI yang berasal dari kalangan menengah, sewa rusun disubsidi sebesar Rp 1,5-Rp 2 juta per bulan.
ADVERTISEMENT
Skema 3
Warga yang berpengasilan lebih dari Rp 10 juta maka rumah susun jadi hak milik dengan tetap mendapat subsidi dalam cicilannya. Nilai cicilan Rp 2-3 juta per bulan. (Ahok tak merinci lama cicilannya).
Skema 4
Apartemen yang dibangun di tanah warga, maka pemilik tanah mendapat unit di apartemen itu seluas 2-2,5 kali luas tanah. Pada skema ke-4 ini Ahok memang menggunakan istilah apartemen, bukan rusun.
Selain pendekatan lewat pembangunan rusun, Ahok-Djarot juga menyiapkan program bedah rumah dengan menghadirkan pasukan merah. Nantinya rumah warga akan direnovasi oleh Pemprov DKI.
Baca juga:
ADVERTISEMENT