Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Suara Ahok dan Veronica tentang Keberagaman dan Toleransi
30 Maret 2017 14:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Isu SARA (Suku Ras Agama dan Antar Golongan) mencuat di Pilgub DKI, lalu menggelinding menjadi spanduk-spanduk hingga perang status di media sosial. Masalah yang bagi sebagian bisa merusak keberagaman itu, dinilai tak perlu meruncing hanya gara-gara kursi DKI-1.
ADVERTISEMENT
Adalah istri Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Veronica Tan, yang tampak terusik dengan mereka yang mempermasalahkan keberagaman. Vero menangkap momen saat keragaman justru menjadi perekat kuat warga DKI.
"Menemukan dua Ibu ini sedang berbincang akrab ketika saya kunjungan ke daerah Petojo Enclek pagi tadi. Saya tersentuh sekali dengan keakraban mereka dan saya meminta ijin untuk mengambil gambar mereka," ucap Vero dalam Instagramnya @veronicabtp, dikutip Kamis (30/3).
Momen itu ditangkap Vero saat blusukan menemui warga yang sakit dan lansia pada Rabu (29/3) kemarin. Ibu tiga anak itu melengkapi statusnya dengan tagar #SehatiSebangsa.
ADVERTISEMENT
Kegelisahan serupa diungkap Ahok yang perlu bertarung keras memenangkan Pilgub DKI, lantaran statusnya sebagai terdakwa kasus dugaan penistaan agama.
"Keragaman bangsa kita itu kekayaan turun temurun. Keragaman tidak untuk diseragamkan," ungkap Ahok dalam akun Instagramnya, @basukibtp.
Dalam kesempatan lain, Ahok bercerita dia tumbuh dalam lingkungan yang memiliki latar belakang beragam, baik agama maupun suku. Karena itu dia yakin keberagaman adalah modal besar bangsa Indonesia.
"Saya diasuh dan tumbuh di lingkungan yang berbeda ragam budaya. Bertemu banyak orang. Inilah yang membuat saya yakin betul, keberagaman itu modal kebangsaan. Penyeragaman justru jadi kemunduran," kata Ahok.
Baca juga:
ADVERTISEMENT
Live Update