
Para wartawan dan sejumlah pegawai KPK menggelar aksi simpati untuk penyidik KPK Novel Baswedan, di teras gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (14/4).
Aksi tersebut dimulai pukul 20.20 WIB dengan pembacaan doa untuk kesembuhan Novel. Puluhan lilin ditaruh melingkar dan dinyalakan.

Usai pembacaan doa, dilanjutkan dengan pembacaan puisi yang berjudul "Perang Melawan Korupsi". Puisi tersebut mengajak seluruh warga untuk melawan korupsi, karena sejatinya pemberantasan korupsi bukan hanya menjadi tugas aparat penegak hukum saja.
Nanang Farid Syam, Penasihat Wadah Pegawai KPK, sempat memberikan orasi. Dalam orasi itu, ia menyampaikan amanah dari Novel Baswedan.
"Saat saya menjenguk Novel di rumah sakit, Novel membisikkan pada saya agar tetap menjaga semangat teman-teman di KPK dalam memberantas korupsi. Saat hendak ke Singapura, ia pun membisikkan pesan yang sama," kata Nanang. Novel kini berada di sebuah rumah sakit di Singapura.
Novel membisikkan pada saya agar tetap menjaga semangat teman-teman di KPK dalam memberantas korupsi.
- Nanang Farid Syam
Wartawan Metro TV, Mario Pasaribu, juga berorasi. Dengan lantang, Mario berkata, "Mungkin Novel sakit, tapi semangatnya tidak pernah luntur," kata Mario yang mewakili para wartawan dalam aksi ini.
Mungkin Novel sakit, tapi semangatnya tidak pernah luntur.
- Mario Pasaribu
Usai berorasi, para wartawan dan pegawai KPK kembali menggelar doa bersama. Aksi ditutup pukul 21.00 WIB.

Novel disiram air keras tepat di wajahnya, ketika ia berjalan kaki pulang dari masjid setelah Salat Subuh berjamaah, Selasa (11/4). Akibatnya, kornea mata kirinya terluka hingga penglihatannya bersisa sekitar 10 persen.
