Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
KPK Belum Tahu Kapan Novel Baswedan Bisa Pulang
9 Juni 2017 16:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Komisi Pemberantasan Korupsi belum tahu kapan Novel Baswedan bisa pulang. Sampai hari ini, penyidik KPK itu sudah menjalani 58 hari pengobatan di sebuah rumah sakit di Singapura. Entah sampai kapan.
ADVERTISEMENT
"Dokter mengabarkan pada kami kalau estimasi waktunya belum bisa didapatkan sampai benar-benar bisa dilakukan rawat jalan dan kembali ke Indonesia," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, di kantornya, Jumat (9/6).
Tim dokter juga mengatakan Novel masih membutuhkan perawatan intensif, terutama untuk mata kirinya. Adapun kondisi mata kanan Novel sudah membaik.
"Untuk mata kiri, proses recovery masih berjalan setelah membran plasenta dicabut," ujar Febri.
Terkait penanganan kasus Novel oleh Kepolisian, Febri belum mendapatkan informasi baru. Pasalnya, belum ada koordinasi dari kedua pihak belakangan ini. Perkembangan penyidikan kasus Novel malah diperoleh KPK melalui Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
"Kami didatangi oleh beberapa komisaris Komnas HAM yang menyatakan telah hampir menyelesaikan proses investigasinya," ujar Febri.
ADVERTISEMENT
Beberapa temuan menarik juga telah disampaikan Komnas HAM pada KPK. "Tapi lebih baik Komnas HAM yang mengumumkan," kata Febri.
Penyerangan terhadap Novel terjadi pada 11 April 2017, sekitar pukul 05.00 WIB. Ketika itu, Novel sedang berjalan kaki pulang ke rumah setelah salat subuh berjamaah di Masjid Jami' Al-Ihsan, yang lokasinya berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.
Novel mendengar suara motor memelan, di sebelah kanannya. "Novel sempat mengira pengemudi motor itu ingin menyapa, makanya ia menoleh ke kanan," kata Taufik Baswedan, adik Novel, saat menceritakan peristiwa itu kepada kumparan (kumparan.com).
Novel melihat dua orang naik motor berboncengan. Dalam sekejap, salah satunya melemparkan cairan di dalam cangkir berwarna hijau.
ADVERTISEMENT
Saat melihat gelagat pelaku hendak melakukan sesuatu, Novel sebetulnya sempat menghindar, tapi ia tetap kena cairan itu. Gerakan menghindar itu membuat sendalnya terlepas.
Seketika setelah disiram, Novel melepas gamisnya.
Novel kemudian berlari, namun sempat menabrak pohon nangka sehingga di wajahnya ada bekas luka. Dia berteriak minta tolong. Ketika ini terjadi, dua pelaku itu sudah tak terlihat.
Novel kembali ke area masjid dan langsung menuju tempat wudhu. Ia membasuh mukanya. Novel terus-menerus berteriak meminta tolong.
Saksi yang juga jemaah masjid, Hasan dan H Priyono, membawa Novel ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading. Di hari ini juga, Novel diterbangkan ke Singapura.
[Baca juga: Dari Wartawan untuk Novel Baswedan ]

ADVERTISEMENT