Kisah Lia dan Arfan, Merajut Kasih via Komunitas Taaruf

12 Juni 2017 11:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arfan dan Lia bertemu lewat komunitas taaruf. (Foto: Dok. Arfan Sukmana)
zoom-in-whitePerbesar
Arfan dan Lia bertemu lewat komunitas taaruf. (Foto: Dok. Arfan Sukmana)
ADVERTISEMENT
Setiap anak manusia punya jalan cinta masing-masing.
Buat kamu yang beragama Islam, taaruf bisa jadi pilihan. Taaruf ini ialah proses berkenalan yang dilandasi niat beribadah kepada Allah dan tidak dilandasi hawa nafsu, sehingga tidak keluar dari kaidah-kaidah ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
Saat ini, biro-biro jodoh online yang islami banyak bermunculan. Sebut saja halfourdeen.com, muslima.com, zawaj.com, dan singlemuslim.com, dan lain-lain.
Namun dari biro jodoh islami yang bertebaran, hanya segilintir yang benar-benar menjamin bahwa proses berkenalan dilakukan secara islami.
Di Indonesia sendiri telah berdiri ktmu.org yang dibentuk Komunitas Taaruf Membangun Umat (KTMU). Untuk menjamin kemurnian proses taaruf, KTMU memastikan bahwa situsnya hanya digunakan untuk pendaftaran.
Sementara untuk kegiatan seleksi, pembinaan, dan pemilihan calon pasangan, dilakukan secara offline. Saat proses taaruf, anggota pun akan diawasi dan dilarang untuk berduaan.
Salah satu kisah sukses dari biro jodoh islami ini adalah pasangan suami-istri Arfan Sukmana dan Lia Warsini. Sebelum dipertemukan di komunitas taaruf, keduanya sempat pacaran dengan mantan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Menikah pada 2015, Arfan-Lia kini telah memiliki seorang anak berusia 1 tahun 7 bulan. Yuk, kita dengar kisah mereka seperti diceritakan keduanya kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (8/6). Siapa tahu, cerita mereka bisa jadi penerang.
Arfan dan Lia menikah lewat proses taaruf. (Foto: Dok. Arfan Sukmana)
zoom-in-whitePerbesar
Arfan dan Lia menikah lewat proses taaruf. (Foto: Dok. Arfan Sukmana)
Apakah pernah berpacaran sebelum memilih taaruf?
Lia: Pernah.
Arfan: Pernah.
Kenapa akhirnya memilih untuk taaruf?
Lia: Sebagai salah satu dari relawan di yayasan, kami memang diarahkan untuk bertaaruf dengan personel di dalam yayasan sendiri atau pihak lain di luar yayasan. Intinya sebisa mungkin mencari jodoh tidak dengan metode berpacaran.
Arfan: Saya menghindari metode konvensional berpacaran yang membuang-buang waktu dan belum tentu ujung-ujungnya menikah, karena dari awal memang sudah niat untuk menikah.
Bisa dijelaskan bagaimana proses taarufnya? Apa saja yang dibicarakan berdua?
ADVERTISEMENT
Awalnya kami dikenalkan terlabih dahulu oleh pembina taaruf, kemudian dilakukan tiga kali pembinaan dengan tujuan pembekalan sebelum menikah, khususnya materi yang berkaitan dengan pernikahan. Setelah menikah, masih ada pembinaan para pasutri (pasangan suami-istri) yang bertujuan untuk menjaga silaturahmi.
Dalam hal komunikasi, kami berdua dalam taaruf lebih mematangkan arah menuju pernikahan seperti pembahasan waktu pernikahan.
Adakah percakapan yang berlangsung di luar pengawasan KTMU? Apakah boleh chatting via HP?
Tidak masalah. Selama masa taaruf komunikasi juga dilakukan via chat BB.
Adakah upaya saat taaruf untuk menarik pasangan?
Ada, antara lain upaya untuk bertemu agar saling lebih mengenal karakter dan sifat masing-masing. Adapun pertemuan yang dilakukan tidak hanya berdua, tapi ditemani satu orang yang biasanya salah satu relawan di yayasan.
ADVERTISEMENT
Arfan dan Lia bertemu lewat komunitas taaruf. (Foto: Dok. Arfan Sukmana)
zoom-in-whitePerbesar
Arfan dan Lia bertemu lewat komunitas taaruf. (Foto: Dok. Arfan Sukmana)
Berapa lama menjalani proses taaruf?
Kami dipertemukan awal September (2014), lalu berkomunikasi seputar pematangan waktu pernikahan. Februari (2015) lamaran, kemudian April (2015) menikah.
Apa yang membuat yakin untuk menikah?
Lia: Dalam beberapa kali pertemuan, mungkin saya sudah cukup menilai bahwa calon pasangan saya orang yang bertanggung jawab dan saya jadi yakin padanya.
Arfan: Ketika awal pertemuan, dalam hati saya memohon pada Allah untuk dilancarkan semua proses menuju pernikahan. Pada dasarnya segala kekurangan yang ada pada calon pasangan nantinya akan saya terima dengan segala keikhlasan.
Adakah cerita unik saat taaruf?
Untuk yang dibilang unik sepertinya tidak kami rasakan, terlebih kami menjalani taaruf memang dengan niat ingin menikah.
ADVERTISEMENT
Setelah dua tahun menikah, bagaiamana perasaannya?
Bertaaruf kemudian menikah ya seperti berpacaran saja setelah menikah, yang kemudian makin menimbulkan rasa kasih sayang di antara kami.
Bagaimana menghapus anggapan kalau taaruf dan biro jodoh hanya untuk kaum putus asa?
Sebenarnya banyak pihak, dalam hal ini anak muda, belum paham apa itu sesungguhnya taaruf. Mereka hanya mendengar, tapi tidak memahami makna arti kata itu sendiri.
Sebab itu baiknya ada kerja sama dengan organisasi kampus, salah satunya dengan mengadakan kajian maupun seminar mengenai taaruf.
Ada tips mencari jodoh untuk pembaca kumparan?
Jika kita ingin mencari ikan yang baik, carilah di kolam yang baik. Dan selain niat, ikhtiar juga harus dilakukan untuk menjemput jodoh kita.
ADVERTISEMENT