Pelaku Serangan London Bridge Ingin Sewa Truk Berbobot 7,5 Ton

11 Juni 2017 3:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Van yang digunakan dalam serangan London Bridge. (Foto: Metropolitan Police London via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Van yang digunakan dalam serangan London Bridge. (Foto: Metropolitan Police London via AP)
ADVERTISEMENT
Kepolisian Inggris pada Sabtu (10/6) kembali menahan dua orang terkait aksi teror di London Bridge dan menyebut bahwa dampak dari aksi tersebut bisa lebih buruk jika para penyerang berhasil menyewa truk besar.
ADVERTISEMENT
Kedua orang tersebut merupakan pria berusia 27 dan 23 tahun. Polisi menangkap mereka di wilayah timur London karena diduga ikut merencanakan aksi yang menewaskan 8 orang dan melukai 50 lainnya.
Dilansir Associated Press, pihak kepolisian juga menyebut bahwa Khuram Butt, yang dipercaya sebagai pemimpin serangan, sebenarnya berusaha menyewa truk berbobot 7,5 ton bukan van yang akhirnya digunakan saat serangan 3 Juni lalu itu.
Setelah pembayarannya untuk truk ditolak, Butt akhirnya menyewa sebuah van yang kemudian digunakan untuk menabrak kerumunan warga yang berada di London Bridge. Truk yang ingin disewa tersebut mirip dengan truk yang menewaskan 86 orang di Nice, Perancis meski berukuran lebih kecil.
ADVERTISEMENT
London Bridge setelah serangan. (Foto: Reuters/Neil Hall)
zoom-in-whitePerbesar
London Bridge setelah serangan. (Foto: Reuters/Neil Hall)
Butt dan kedua rekannya tewas setelah ditembak ketika hendak kembali ke dalam van setelah sempat keluar dan melakukan penusukan terhadap sejumlah warga yang berada di lokasi.
Di dalam van polisi menemukan tumpukan bangku, batu kerikil dan koper yang diduga digunakan untuk menambah berat kendaraan sehingga kerusakan yang ditimbulkan lebih besar. Namun seorang detektif mengatakan bahwa keberadaan benda-benda tersebut hanya untuk mengelabuhi orang-orang bahwa mereka hendak memindahkan perabotan.