Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Qualcomm Rilis Prosesor Snapdragon 660 dan 630 untuk Ponsel Menengah
9 Mei 2017 12:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT

Setelah mengguncang industri perangkat mobile dengan menghadirkan Snapdragon 835 yang super hebat, kali ini Qualcomm membawa prosesor Snapdragon 660 dan Snapdragon 630. Cip yang masuk dalam keluarga seri Snapdragon 600 ini ditargetkan untuk meningkatkan kinerja pada perangkat mobile kelas menengah.
ADVERTISEMENT
Qualcomm berkata ada sejumlah teknologi baru yang dibawa pada seri Snapdragon 630 dan 660, terutama untuk meningkatkan performa pada fotografi, pengalaman bermain game yang disempurnakan, termasuk daya baterai yang tahan lama dan konektivitas 4G LTE lebih cepat.
"Anda bisa melihat sangat banyak teknologi baru di sini, mulai dari Spectra IS, Kroya CPU, WiFi terintegrasi, HVX di dalam satu chips," kata VP Product Management Qualcomm Technlogies, Kendar Kondap, saat meluncurkan dua Snapdragon seri 600 ini di Hotel Fairmont, Singapura, Selasa (9/5).
Produk baru dari Qualcomm ini tidak perlu menunggu waktu lama untuk diadopsi para vendor, karena rencananya mulai dikomersialkan pada kuartal ketiga tahun 2017, atau paling cepat bulan Mei ini.

ADVERTISEMENT
Snapdragon 660
Ada dua perubahan penting yang dilakukan Qualcomm pada Snapdragon 660 quad-core dibandingkan model 653 pendahulunya. Pertama, ada pemangkasan ukuran proses dari 28nm menjadi 14nm. Kedua, Qualcomm tak lagi menggunakan inti Cortex-A72 dan A53, melainkan Kryo 260.
Inti Kryo 260 sendiri terbagi menjadi dua bagian: empat inti Kryo 260 di kecepatan 2.2GHz dan empat inti Kryo 260 di kecepatan 1.8GHz.
Dari segi grafis, Snapdragon 660 mengandalkan Adreno 512 yang pasti lebih kuat dibandingkan Adreno 510 yang ada di dalam model 653. Perubahan ini menghasilkan dorongan performa central processing unit (CPU) 20 persen lebih tinggi dengan beban kinerja graphics processing unit (GPU) 30 persen.
Baca juga: Qualcomm Serang Balik Gugatan Apple
ADVERTISEMENT
Selain itu, Qualcomm juga melengkapi Snapdragon 660 dengan serangkaian fitur tambahan. Ada modem LTE X12 yang lebih baik, penyesuaian Quick Charge 4, konektivitas Bluetooth 5, USB Type-C dengan kompatibilitas kecepatan 3.1, Spectra 160 ISP yang disempurnakan dengan EIS 3.0, 2x2 WiFi, dan unit Hexagon 642 DSP dengan teknologi All-Ways Aware dan HVX.
Snapdragon 660 semakin memanjakan fitur kamera ganda karena kemampuan pemrosesan gambar yang lebih baik, seperti bidikan optik dan pengaturan sensor Clear Sight, pelacakan mata, dan lain sebagainya. Sebagai tambahan, daya baterai pada perangkat juga akan semakin tahan lama, 2 jam lebih lama dibandingkan 653.

Snapdragon 630
Sementara fitur pada Snapdragon 630 tidak selengkap 660. Walau demikian, cip ini masih dapat menawarkan beberapa perbaikan dari 625 pendahulunya. Cip ini juga dibangun dengan ukuran proses 14nm dan sudah disertai modem juga ISP yang setara dengan 660.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan Snapdragon 660 yang sudah mengandalkan Kryo 260, 630 masih memakai Cortex-A53 namun dengan kecepatan clock 10 persen lebih tinggi di atas 625, yakni 2,2 GHz.
Dibandingkan pendahulunya, Snapdragon 630 diklaim Qualcomm memiliki peningkatan performa mencapai 30 persen. Cip juga bergerak pada memori 2x16 LPDDR4X dengan kecepatan clock maksimum 1333 MHz, yang akan menjadi daya tarik bagi aplikasi yang terikat banyak memori, termasuk game.
Perbaikan lain yang ada di Snapdragon 630 di antaranya adalah modem LTE X12, dukungan untuk layar QXGA (2048 x 1536), Quick Charge 4, USB Type-C dengan kecepatan 3.1, konektivitas Bluetooth 5, dukungan teknologi All-Ways Aware, dan Hexagon DSP tanpa dukungan HVX.
Satu hal yang tidak boleh ketinggalan dari kedua cip baru Qualcomm ini adalah adanya kemampuan untuk memanfaatkan algoritma mesin pembelajaran (machine learning) melalui Snapdragon Neural Processing Engine SDK, yang menawarkan dukungan untuk peranti lunak framework Caffe/Caffe2 dan kecerdasan buatan Google TensorFlow.
ADVERTISEMENT
Baca juga: BlackBerry Raup Rp 10 Triliun dari Qualcomm