Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ngider Museum Historia Batavia: Goes To Museum M.H. Thamrin
5 Mei 2025 17:39 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nabiilah Nur Fajrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jakarta, 4 Mei 2025 – Historia Batavia (HB) bersama Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta menggelar kegiatan perdana bertajuk “Ngider Museum” di Museum M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Acara ini menjadi langkah awal kolaboratif dalam upaya memperkuat literasi sejarah dan pelestarian budaya Betawi melalui pendekatan edukatif dan inklusif yang menyasar generasi muda.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang berlangsung pada Minggu pagi ini berhasil menarik perhatian puluhan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pegiat budaya. Mengusung tema "Menelusuri Jejak M.H. Thamrin, Nasionalis Betawi dan Pejuang Rakyat", acara ini dirancang untuk memperkenalkan lebih dalam sosok Mohammad Hoesni Thamrin, seorang tokoh nasionalis Betawi yang dikenal vokal dalam memperjuangkan hak-hak rakyat pada masa penjajahan Belanda.
Mengenal Lebih Dekat M.H. Thamrin: Tokoh Nasionalis dari Tanah Betawi
Museum M.H. Thamrin yang terletak di Jalan Kenari II No. 15, Jakarta Pusat, bukan sekadar bangunan tua peninggalan masa lalu. Gedung ini merupakan rumah masa kecil Mohammad Hoesni Thamrin, seorang tokoh nasionalis Betawi yang dikenal luas karena perjuangannya di Volksraad, parlemen kolonial Belanda, dalam membela hak-hak rakyat pribumi.
ADVERTISEMENT
Sebagai anggota Volksraad, Thamrin dikenal vokal memperjuangkan perbaikan kehidupan rakyat, mulai dari infrastruktur, sanitasi, irigasi, hingga akses terhadap layanan publik yang layak. Ia menolak keras istilah "inlander" yang merendahkan martabat bangsa Indonesia, dan memperjuangkan agar suara rakyat terdengar di forum-forum resmi pemerintah kolonial. Komitmen dan keberaniannya menjadikan Thamrin sebagai figur penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Tur Edukasi dan Diskusi: Sejarah yang Dihidupkan Kembali
Dalam kegiatan “Ngider Museum”, para peserta diajak menyusuri ruang-ruang bersejarah museum yang menyimpan berbagai artefak, foto dokumenter, dan dokumen resmi yang berkaitan dengan kehidupan dan perjuangan Thamrin. Museum ini tidak hanya menyajikan benda-benda sejarah, tetapi juga menghadirkan narasi perjuangan yang menginspirasi.
Tur dipandu oleh Asep Kambali, pendiri Komunitas Historia Indonesia, yang dengan gaya bercerita khasnya menghidupkan kembali kisah-kisah perjuangan M.H. Thamrin. Asep tak hanya memaparkan data sejarah, tetapi juga mengajak peserta merenungkan relevansi nilai-nilai perjuangan Thamrin dalam kehidupan saat ini.
ADVERTISEMENT
Acara dilengkapi dengan pemutaran film dokumenter sejarah serta sesi diskusi interaktif yang menggali peran M.H. Thamrin dalam dunia sosial dan olahraga. Salah satu fakta menarik yang disorot adalah peran Thamrin dalam mendirikan klub sepak bola Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), yang kemudian dikenal sebagai Persija Jakarta. Langkah ini menunjukkan kepedulian Thamrin terhadap pembinaan generasi muda, tidak hanya dalam aspek pendidikan dan sosial, tetapi juga lewat olahraga sebagai wahana pembentukan karakter dan solidaritas.
Kolaborasi antara Historia Batavia dan Lembaga Kebudayaan Betawi dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya dan sejarah tidak bisa dilakukan secara individual. Perlu sinergi antarkomunitas dan dukungan dari berbagai pihak untuk menciptakan gerakan yang berdampak luas. Melalui kegiatan edukatif seperti ini, mereka berharap masyarakat Jakarta, khususnya generasi muda Betawi, dapat mengenali dan menghargai kembali tokoh-tokoh lokal yang berjasa besar dalam perjuangan bangsa.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan ini bukan hanya untuk mengenang masa lalu, tetapi juga membangun kesadaran bahwa sejarah adalah fondasi penting bagi masa depan. Kita tidak bisa mencintai tanah air jika tidak mengenal tokoh-tokoh yang memperjuangkannya,” ungkap Fajar Ramadhan, perwakilan dari HB.
Sementara itu, pihak LKB menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari strategi kebudayaan jangka panjang untuk menguatkan identitas Betawi sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah nasional Indonesia.
Membangun Kesadaran Generasi Muda Lewat Media Sosial
Kegiatan “Ngider Museum” ini turut didokumentasikan dan disebarluaskan melalui media sosial seperti Instagram, di mana publik dapat melihat cuplikan kegiatan, dokumentasi artefak museum, serta testimoni peserta. Pendekatan ini bertujuan untuk memperluas jangkauan edukasi sejarah kepada masyarakat yang lebih luas, termasuk generasi digital yang akrab dengan platform daring.
ADVERTISEMENT
Partisipasi aktif peserta dalam membagikan pengalaman mereka di media sosial turut menjadi bentuk keterlibatan masyarakat dalam pelestarian sejarah. Banyak dari mereka mengaku mendapatkan wawasan baru tentang sosok M.H. Thamrin dan pentingnya peran museum sebagai ruang pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
Menghidupkan Semangat Thamrin di Era Modern
Kegiatan perdana “Ngider Museum” ini bukan sekadar ajang kunjungan ke museum, tetapi menjadi simbol kebangkitan semangat edukasi sejarah di tengah tantangan urbanisasi dan modernitas. Historia Batavia dan Lembaga Kebudayaan Betawi telah menunjukkan bahwa mengenang tokoh seperti M.H. Thamrin tidak hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih sadar akan nilai perjuangan, kebangsaan, dan kepedulian terhadap sesama.
Melalui kegiatan ini, semangat M.H. Thamrin sebagai pejuang rakyat Betawi kembali menyala di tengah generasi muda Jakarta. Diharapkan kegiatan “Ngider Museum” akan terus berlanjut ke museum-museum lain di Jakarta, menjadi gerakan edukatif dan kultural yang berkesinambungan.
ADVERTISEMENT
@Historia.batavia @lkb_ig @disbuddki