Koral Tubipora Musica Menjadi Penyebab Pasir Pantai Tangsi Berwarna Merah Muda

Nabila Dhiya Futuha
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
12 Mei 2022 18:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabila Dhiya Futuha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pantai Pink. Foto : pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Pink. Foto : pixabay
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali tempat wisata. Pariwisata yang ada saat ini merupakan salah satu sektor yang sangat penting dan berperan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Dengan banyaknya wisatawan yang datang, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar untuk mewujudkan kemakmuran rakyat dengan bertambahnya peningkatan devisa negara.
ADVERTISEMENT
Indonesia disebut sebagai negara kepulauan karena memiliki banyak sekali pulau di dalamnya membuat pantai menjadi salah satu objek wisata utama di Indonesia. Pantai memiliki daya tarik tersendiri, sehingga banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun internasional. Para wisatawan biasanya menikmati dan memanfaatkan pantai untuk berenang, berjemur, berselancar, atau sekedar berjalan dan berfoto di tepi pantai.
Pemanfaatan alam dan lingkungan yang digunakan sebagai tempat wisata dapat disebut juga dengan ekowisata. Ekowisata merupakan kegiatan wisata dengan memanfaatkan lingkungan, berupa keunikan, keindahan, unsur konservasi, edukasi, maupun budayanya. Ekowisata menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan agar manusia lebih dekat lagi dengan alam dan lingkungannya serta memahami bagaimana cara konservasi yang harus dilakukan.
Salah satu ekowisata yang menarik di Indonesia adalah pantai yang berlokasi di Lombok Timur. Lombok Timur memiliki daya tarik sendiri karena memiliki pantai dengan pasir yang berwarna merah muda (pink). Pantai tersebut bernama Pantai Tangsi atau lebih dikenal dengan Pantai Pink. Dengan keunikannya tersebutlah pantai ini mampu memikat hati para wisatawan lokal maupun internasional.
ADVERTISEMENT
Warna merah muda (pink) yang terdapat di Pantai Tangsi disebabkan oleh adanya serpihan-serpihan koral Tubipora musica yang sudah mati, pecahan kerang, dan kalsium karbonat yang banyak berasal dari hewan laut di perairan tersebut. Koral Tubipora musica ini termasuk dalam famili Tubiporidae, ordo Alcyonacea, kelas Anthozoa, dan filum cnidaria. Daerah sebaran Tubifora musica adalah Teluk Aden, Laut Arab (Socotra), Laut Merah, Madagaskar, Lakshadweep, Papua Nugini, Laut Bismarck, Filipina, Indonesia, Thailand, Australia Barat, Yap, Pohnpei (Mikronesia), Kepulauan Solomon (Reigl 1996). Koral Tubipora musica merupakan jenis koral yang tergolong hampir punah. Kepunahan koral ini disebabkan karena adanya degradasi lingkungan cemaran laut seperti sampah plastik dan minyak. Pencemaran yang terjadi memicu berbagai penyakit pada karang, sehingga banyak menyebabkan karang mati.
ADVERTISEMENT
Banyaknya koral yang mati akan dipecah oleh air laut sehingga membentuk butiran pasir. Butiran pasir ini akan terbawa ke tepi pantai dan membaur dengan pasir pantai yang memiliki warna normal pada umumnya, sehingga pasir pantai dan butiran koral akan berbaur dan menciptakan pasir dengan rona merah muda (pink).
Dengan banyaknya ekowisata yang dimiliki oleh Indonesia, sudah sepatutnya kita sebagai masyarakat Indonesia bersyukur atas apa yang berada didalamnya, dengan cara terus berupaya untuk merawat dan menjaga keindahan alam agar ekosistem selalu terjaga serta tidak mengalami kepunahan. Selain itu, kita harus meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan berperan aktif dalam pengembangan ekowisata.