Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten dari Pengguna
Menulis Itu Dilatih, Karena Ide Tak Pernah Mati
9 April 2025 9:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nabita Kamaliah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada kenyataannya, menulis itu tidak mudah. Banyak sekali tantangan yang harus kamu lewati, untuk menjadi penulis hebat. Kuncinya hanya satu, konsisten menulis. Tulisan pertama pasti jelek, dan itu hal yang wajar. Semua penulis hebat pernah melaluinya. Karena karya bagus butuh beberapa kali latihan, tidak hanya sekali dua kali saja.
ADVERTISEMENT
Jika kamu ingin menjadi penulis, maka menulislah dari sekarang. Jangan membuat alasan untuk tidak memulai menulis. Ide menulis tidak bisa hanya ditunggu, tapi dicari. Jika sering menunda menulis, maka kamu akan kehilangan banyak kesempatan. Menulislah walau belum sempurna, karena menghasilkan sedikit tulisan lebih baik daripada diam.
Jangan pernah menyalahkan mood yang tidak baik-baik saja, ketika pikiran kamu sedang buntu menulis. Mari terus mencari cara, agar setiap tulisan layak dibaca. Jangan pernah remehkan sekecil apapun idemu, karena setiap ide memiliki nilai untuk dibagikan. Tidak akan pernah akan tulisan yang baik, tanpa ide yang berani untuk dituangkan.
Kamu cukup menulis setiap hari, lalu biarkan kreativitas yang menuntunmu pada hasil yang memuaskan. Percayalah, hasil yang baik didapat karena sering dilatih, bukan seberapa pintarnya kamu. Karena orang pintar pun akan kalah sama orang yang konsisten. Untuk menjadi penulis hebat, kamu bisa lakukan beberapa hal di bawah ini.
ADVERTISEMENT
1. Pembaca yang menulis
Ketika kamu terjun di dunia kepenulisan, artinya kamu menyerahkan diri sepenuhnya untuk cinta pada membaca. Tak ada sejarahnya, penulis tak suka membaca. Bagaimana bisa menciptakan ide tulisan, jika membaca saja tidak pernah?
Ketika sedang menulis, pikiran kamu dilatih untuk berpikir kritis, tentang bagaimana menciptakan tulisan yang jelas dan mudah dibaca. Oleh karenanya, kamu perlu membaca agar inspirasi menulis tidak buntu. Jangan jadi penulis yang malas membaca, jika karya kamu tidak ingin dibaca khalayak ramai. Ingat, karya yang bagus membutuhkan beberapa kali latihan, bahkan kegagalan.
Ketika kamu seorang pembaca tapi tidak menulis, maka sangat disayangkan. Buku adalah jendela ilmu. Kamu bisa mendapatkan banyak ilmu, tanpa harus keliling dunia. Jika ilmu tidak ditulis, bagaimana bisa kamu akan mengingatnya? Tulislah dan bagikanlah ilmu yang kamu dapatkan dari membaca, setidaknya kamu tidak menyembunyikan ilmu.
ADVERTISEMENT
Karena dalam Islam, menyembunyikan ilmu suatu hal yang dilarang. Membaca adalah kegiatan mengasah otak. Semakin banyak buku yang kamu baca, maka semakin baik kamu dalam menulis. Ilmu itu luas, karenanya kamu perlu mencari. Ilmu itu mahal, karenanya tidak hanya bisa ditunggu dengan mengandalkan mood.
2. Pengamat yang terampil
Menjadi penulis mengharuskan kamu untuk peduli terhadap sekitar. Selain membaca, ide juga bisa didapatkan dari pengalaman pribadi. Kamu bisa melihat dari berbagai sisi kehidupan, untuk menjadikan tulisan sebagai sesuatu yang menarik. Itulah mengapa, penulis juga perlu memiliki kemampuan mengamati sekitar. Karena tanpa kepekaan, inspirasi itu tidak akan pernah muncul.
Dengan mengamati, kamu menulis sesuai perkembangan zaman. Ide tidak pernah mati, kamu hanya perlu mengamatinya secara langsung dalam kehidupan, bahkan dengan membaca tulisan yang beredar di sosial media. Banyak inspirasi yang bisa kamu tuangkan menjadi tulisan, hingga akhirnya kamu tidak punya alasan untuk tidak menuliskannya.
ADVERTISEMENT
Mulai sekarang, berhentilah untuk berpikir bahwa menulis itu lahir dari bakat. Menulis itu diciptakan, dicari, dan dilatih. Tidak ada penulis hebat yang lahir dengan proses mudah. Semua penulis pernah berada di posisi takut, cemas, bahkan ditolak berkali-kali oleh penerbit. Satu hal yang perlu kamu pegang, teruslah menulis. Karena karya yang baik adalah karya yang selesai.
Jadilah penulis hebat, yang tak kenal kata lelah. Menulislah dari sekarang, dan hilangkanlah pikiran yang membuat kamu memilih untuk mundur. Menjadi penulis adalah profesi yang tak ada habisnya dikenang sejarah. Karyamu akan abadi, serta lelahmu menjadi amal jariyah yang tak pernah putus di kemudian hari. Menulislah, agar usiamu berkah karena tulisan yang mengabadi sepanjang zaman.
ADVERTISEMENT