Menakar Efektivitas Vaksinasi

nadia aulia
Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta
Konten dari Pengguna
20 Juni 2021 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nadia aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto penyuntikan vaksinasi, pixels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto penyuntikan vaksinasi, pixels.com
ADVERTISEMENT
Klaim terhadap efektivitas dari produsen vaksin berbagai negara sudah bermunculan lantas bagaimana dengan vaksin yang diberikan kepada masyarakat oleh pemerintah Indonesia memiliki efek yang cukup mengkhawatirkan?
ADVERTISEMENT
Fenomena wabah virus yang bernama COVID-19 terus melanda dunia dan juga negara Indonesia. Virus yang berasal dari Wuhan China ini pun belum berakhir. Badan Kesehatan Dunia mengumumkan bahwa virus corona atau COVID-19 sebagai pandemi jatuh pada 09 Maret 2020, itu berarti pandemi COVID-19 ini telah berlangsung selama lebih dari satu tahun.
Efektivitas Vaksin
Efektivitas vaksin adalah kemampuan vaksin dalam menurunkan penyakit yang sedang terjadi di era saat ini yaitu dengan cara diedarkan dan digunakan oleh masyarakat.
Selain jenis virus corona (SARS-Cov-2) juga terdapat banyak varian virus baru yang masuk ke indonesia, masyarakat Indonesia mengkhawatirkan terutama dampaknya pada efektivitas vaksin COVID-19 saat ini. Ada dua aspek utama dari sebuah vaksin, yaitu pertama efektivitas, dan kedua keamanan vaksin tersebut. Vaksinasi pradana di Indonesia ialah produksi Sinovac Biotech. Perusahaan Sinovac Biotech ialah farmasi China yang mengoptimalkan vaksin COVID-19 mereka bermerek CoronaVac.
ADVERTISEMENT
Otoritas telah mewujudkan kebijakan Vaksinasi COVID-19 ini dari Januari 2021 dengan menggunakan vaksin Sinovac. Vaksin ini sempat diragukan oleh masyarakat Indonesia karena khawatir ada efek samping yang berbahaya dan juga karena efikasi yang lebih rendah membandingkan vaksin COVID-19 lainnya, tapi terlihat vaksin Sinovac telah mengirimkan maslahat yang banyak untuk tubuh manusia. CoronaVac bisa mengakibatkan reaksi antibodi yang pesat. Antibodi dilaporkan dapat keluar pada kurun empat minggu sehabis dua dosis vaksin diserahkan pada selang 14 hari.
Vaksin COVID-19 dari Sinovac tidak bisa bekerja maksimal jika dosis yang disuntikkan ke tubuh hanya sekali. Untuk menangkal paparan virus Corona, diperlukan dua dosis jenis vaksin yang sama guna untuk terciptanya sistem kekebalan tubuh yang efektif dan maksimal sehingga mampu melawan serangan virus dari luar. Vaksinasi dengan dua dosis vaksin Siovac diklaim dapat menyusutkan bahaya penyebaran COVID-19 yang berindikasi. Penemuan itu ditemukan bersumber pada analisis cepat yang dikerjakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).
ADVERTISEMENT
Pemberian vaksin COVID-19 yang diproduksi Sinovac kepada tenaga kesehatan di Indonesia pada awal tahun 2021 dinilai efektif. Efektivitas vaksin mencakup pencegahan COVID-19 bergejala, serta perawatan dan kematian akibat COVID-19.