Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Self-Compassion: Rahasia Mahasiswa Sukses di Tengah Tekanan UAS
11 Desember 2024 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Najwa Qolbil Wafa' tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir tahun bagi mahasiswa sering kali menjadi momen yang penuh tekanan. Ujian Akhir Semester (UAS) seolah menjadi penentu masa depan, membuat banyak dari kita merasa stress dan takut akan kegagalan. Tidak jarang, kita yang terjebak dalam pikiran negatif seperti, “Aku harus dapet nilai yang bagus” atau “Gimana yaa kalo hasilnya ga sesuai ekspektasi?”
ADVERTISEMENT
Namun, apakah benar tekanan ini harus kita pikul sendirian? Gimana caranya untuk tetap tenang, percaya diri, dan peduli pada diri sendiri di tengah pergelutan pikiran ini?.
Dalam artikel ini penulis ingin memberikan tips dari kekacauan ini dengan self-compassion.
Apa itu Self-compassion?
Menurut seorang psikolog Kristen Neff dalam (Ardi et al., 2024) self-compassion adalah kemampuan untuk bersikap mengasihi dan menerima diri sendiri dalam keadaan apapun sebagai bentuk menghargai diri sendiri atau bisa disebut tindakan mengasihi diri sendiri. Sejatinya setiap orang tidak selamanya sempurna pasti ada kegagalan atau kekecewaan yang dihadapi, proses penerimaanya itulah yang disebut self-compassion. Menurut Kristen Neff juga self-compassion dibagi menjadi 3 yaitu:
ADVERTISEMENT
Mengapa Self-compassion itu Penting?
Saat UAS, banyak mahasiswa merasa terbebani oleh ekspektasi tinggi dan merasa takut gagal. Stress yang tak terkendali ini dapat menurunkan peforma dan bahkan dampak buruk pada kesehatan mental. Dalam jurnal (SHELEMO, 2023) mengatakan bahwa self-compassion dapat mengurangi Psychological Distress yang sering dialami mahasiswa, seperti:
ADVERTISEMENT
Tips Menerapkan Self-compassion saat UAS
ADVERTISEMENT
Self-compassion adalah kunci untuk menghadapi tekanan UAS dengan bijak. Dengan mencintai diri sendiri, tidak hanya mengurangi stres, tetapi juga menjadi pribadi yang lebih tangguh dan optimis. Setelah UAS selesai, jangan biarkan hasil mengontrol harga diri kita. Jika hasil tidak sesuai dengan harapan, lihatlah kegagalan sebagai pelajaran bukan akhir dari segalanya. Ingatlah nilai hanyalah salah satu aspek dalam kehidupan akademik kita. Yang terpenting adalah bagaimana kita terus belajar dan berkembang. Seperti yang dikatakan Kristen Neff,
Selamat menghadapi UAS! Apa pun hasilnya, yakinlah bahwa kamu telah berusaha sebaik mungkin.
Referensi:
Ardi, I. Y., Feoh, N., & Jani, S. A. (2024). Pengaruh Self Compassion pada Kemampuan Penyesuaian Diri Mahasiswa Perantau. 7(1), 433–440.
ADVERTISEMENT
Vanessa, S. R. & Ferdian, F. R. (2023). Prediksi Self-compassion Terhadap PSYCHOLOGICAL DISTRESS Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi. Jurnal Ilmiah Psikologi MANASA, 12(2), 96–109.