Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Fenomena Unik, Cacing Tanah Berserakan di Jalur Pendakian Argopuro
30 Januari 2018 12:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Wajar (banyak cacing) kalau musim hujan. Saya 5 kali ke Argopuro kalau pas hujan ya gitu," ungkap Abdullah Rozzaq, seorang pendaki Gunung Argopuro kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (30/01).
Menurut Abdullah, di Gunung Argopuro para pendaki gunung hanya dapat melalui satu jalur. Cacing-cacing tanah sendiri hanya muncul di satu tempat tertentu.
"Itu jalur hanya satu. Ya begitu jalurnya. Yang ada cacingnya dari pos mata air satu sampai mata air dua. Kira-kira itu ada 1 kilometer," terang Abdullah.
ADVERTISEMENT
Banyaknya cacing di jalur pendakian tak serta merta membuat ada pihak yang membersihkannya. Bila musim panas tiba, Abdullah menyebut cacing tanah tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Cacing tanah juga menurutnya tidak terlalu membahayakan pendaki.
"Enggak (bahaya). Kan cuma cacing tanah," ungkap Abdullah.
Sementara itu, Gunung Argopuro memiliki ketinggian sekitar 3.088 mdpl. Dengan ketinggiannya itu membuat jalur pendakian menjadi panjang dan membuat waktu tempuh menjadi cukup lama. Tak banyak orang mendaki Gunung Argopuro.
"Argopuro butuh 5 hari. Jarang yang ke sana. Ketemu pendaki lain saja sudah senang," cerita Abdullah.