Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pendidikan Vokasi Jadi Solusi Atasi Masalah Tenaga Kerja di Jabar dan Banten
29 Oktober 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Konsorsium Ekosistem Kemitraan Provinsi Jawa Barat dan Banten menggelar kegiatan Bootcamp Media Program Fasilitasi Kemitraan 2024 pada Sabtu (26/10). Acara yang diselenggarakan di Kampus Sekolah Vokasi IPB University ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan perwakilan media, serta menghadirkan pembicara dan praktisi yang ahli di bidang media dan pendidikan vokasi.
ADVERTISEMENT
Dekan Sekolah Vokasi IPB University , Dr Aceng Hidayat, dalam sambutannya menyoroti pentingnya peran pendidikan vokasi dalam merespons perubahan industri yang semakin cepat. Menurutnya, pendidikan vokasi harus adaptif terhadap perkembangan dan bersifat agile dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
"Kita harus mengakui bahwa perkembangan dunia industri ini sangat cepat. Pendidikan vokasi harus terus adaptif dengan perubahan dan semakin agile mengikuti perkembangannya, terutama menyelesaikan permasalahan tenaga kerja" ujarnya.
Dr Aceng juga menambahkan bahwa penyiapan sumber daya manusia (SDM) pada level perguruan tinggi merupakan kunci untuk menjawab tantangan industri di masa depan. "Pendidikan vokasi harus terus digaungkan agar semakin dikenal dan diakui sebagai solusi menghadapi tantangan industri ke depan," tambahnya.
Ketua Program Ekosistem Kemitraan Konsorsium Jawa Barat dan Banten, Dr Doni Sahat Tua Manalu, turut mengemukakan pentingnya pendidikan vokasi dalam menggali potensi wilayah Jawa Barat dan Banten. Menurutnya, pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja dan menyesuaikan dengan kebutuhan industri lokal.
ADVERTISEMENT
"Pendidikan vokasi diharapkan mampu menggali berbagai potensi yang ada di Jawa Barat dan Banten untuk kemajuan ekonomi dan masyarakat," ungkap dosen Sekolah Vokasi IPB University itu.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran media dalam menyebarluaskan informasi tentang kontribusi pendidikan vokasi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial dan ekonomi di masyarakat.
"Peran media sangat besar dalam mendorong diseminasi informasi mengenai upaya pendidikan vokasi menyelesaikan permasalahan di masyarakat," tutupnya.
Dalam acara tersebut, peserta mendapat pelatihan penulisan opini yang difasilitasi oleh Dr David Rizar Nugroho, seorang jurnalis dan praktisi media senior di Bogor. Dalam paparannya, Dr David menjelaskan bahwa seorang penulis opini yang baik harus memiliki banyak ide yang berasal dari informasi yang terserap.
ADVERTISEMENT
"Untuk menjadi penulis yang baik, kita harus kaya akan ide, dan ide itu datang dari informasi yang kita kumpulkan melalui berbagai indra kita," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya mereview informasi secara berkala, memahami inti permasalahan, dan menulis dengan dasar ilmu yang kuat. "Menulis dimulai dari hal yang kita sukai, dan dalam setiap tulisan harus ada gagasan sendiri yang kuat," tambah Dr David.
Bootcamp Media ini merupakan bagian dari rangkaian acara Fasilitasi Kemitraan yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Konsorsium Ekosistem Kemitraan Provinsi Jawa Barat dan Banten berisikan institusi pendidikan vokasi, di antaranya Sekolah Vokasi IPB University, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Negeri Subang, dan Politeknik Negeri Indramayu.
ADVERTISEMENT
Melalui acara ini, diharapkan terjalin kolaborasi yang lebih kuat antara dunia pendidikan vokasi, industri, dan media untuk bersama-sama menghadapi tantangan ketenagakerjaan, khususnya di wilayah Jawa Barat dan Banten. (ASW/Rz)