Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat 2 Salam yang Lengkap dan Mudah Dipraktikkan
7 April 2022 20:11 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 23 Juni 2022 10:48 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Amalan shalat witir merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dikerjakan sebagai penutup rangkaian shalat malam. ibadah ini bisa dilakukan dalam berbagai jumlah rakaat, salah satunya shalat witir 3 rakaat 2 salam.
ADVERTISEMENT
Amalan shalat sunnah ini disebut witir karena jumlah rakaatnya yang ganjil. Hukum dari shalat sunnah ini adalah sunnah muakkad. Maksudnya sunnah yang pelaksanaannya sangat dianjurkan.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW dari Abu Hurairah ra yang dikutip dari buku The Miracle Of Night Shalat Tahajjud oleh Ustadz Hasan Albany berikut ini:
“Kekasihku Rasulullah mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Jamaah)
Dipaparkan dalam buku berjudul Buku Praktis Panduan Sholat Wajib-Sunnah oleh Abu Sakhi, amalan shalat witir merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan pada waktu malam selepas shalat isya hingga terbit fajar sebelum masuk waktu subuh.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Bashra ra berikut:
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya Allah telah menambahkan untuk kalian satu shalat yaitu shalat witir. Karenanya, kerjakanlah shalat witir antara shalat Isya hingga Shalat Subuh.” (HR. Ahmad)
Mengutip dari buku yang berjudul Bekal Ramadhan dan Idul Fithri 3: Tarawih dan Witir yang disusun oleh Saiyid Mahadhir, Lc, MA, shalat witir rupanya merupakan amalan penyempurna rangkaian shalat malam yang telah dikerjakan.
Apakah Boleh Sholat Witir Langsung 3 Rakaat?
Lantas apakah boleh shalat witir langsung 3 rakaat? Jawabannya adalah boleh. Sebagaimana dijelaskan dalam buku Panduan Sholat Rasulullah oleh Imam Abu Wafa, ibadah sunnah ini boleh dilakukan dengan 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat, 9 rakaat, 11 rakaat, atau 13 rakaat.
Jadi, shalat witir boleh dilakukan langsung 3 rakaat. Namun, jumlah rakaat shalat witir tidak boleh lebih dari 13 rakaat. Ketentuan ini berdasarkan hadits dari Abu Ayyub Al-Ansahri ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
ADVERTISEMENT
“Witir itu hal seorang Muslim, maka barang siapa yang ingin shalat witir sebanyak 5 rakaat silakan, barang siapa yang ingin shalat witir sebanyak 3 rakaat silakan, dan barang siapa yang ingin shalat witir 1 rakaat silakan.” (HR. Abu Dawud no.1422, Ibnu Majjah no.1990 dan An-Nasai no 1710 hasan shahih)
Sedangkan untuk dalil 13 rakaat shalat witir diriwayatkan oleh Ummu Salamah ra, yang berkata:
“Rasulullah SAW shalat witir sebanyak 13 rakaat, ketika beliau sudah berumur dan lemah, beliau shalat witir sebanyak 7 rakaat.” (HR. Tirmidzi no 457, An-Nasai no 1708, Ahmad no 26738 hasan shahih)
Bagaimana Cara Shalat Witir 3 Rakaat?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Panduan Sholat Rosulullah 2 oleh Imam Abu Wafa, Dalill cara pertama dilakukan berdasarkan perbuatan Rasulullah SAW yaitu:
Sedangkan untuk dalil untuk cara kedua didasarkan pada perbuatan Rasulullah SAW dari hadits Ahmad berikut:
Berdasarkan hadits diatas, tata cara shalat witir 3 rakaat 2 salam yaitu menunaikan shalat witir sebanyak 2 rakaat lalu salam pada rakaat kedua.
Kemudian untuk melengkapinya lagi, dilanjutkan dengan shalat 1 rakaat yang diakhiri dengan salam. Dengan begitu, kamu telah menyelesaikan shalat witir 3 rakaat 2 salam.
ADVERTISEMENT
Bacaan Niat Sholat Witir 3 Rakaat 2 Salam
Setelah mengetahui tata caranya, kamu harus tau bacaan niat shalat witir 2 rakaat 1 salam baik saat berjamaah maupun munfarid. Berikut bacaan niat shalat witir dikutip dari buku Durul Islamiyah kelas VII oleh Al Mubdiu, dkk.:
a. Bacaan niat sholat witir dua rakaat
Berikut bacaan niat shalat witir dua rakaat sebagai imam, makmum, dan munfarid:
1. Niat shalat witir dua rakaat sebagai imam
اُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, "Aku menyengaja shalat sunah bagian dari shalat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Ta'ala."
2. Niat shalat witir dua rakaat sebagai makmum
ADVERTISEMENT
اُصَلِّى سُنَّةَ مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā
Artinya, “Aku menyengaja shalat sunah bagian dari shalat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Ta'ala.”
3. Niat shalat witir dua rakaat munfarid
أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى
Ushallii sunnatam minal witri rak'ataini lillaahhi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat shalat 2 rakaat dalam (bagian dari) witir karena Allah ta'ala."
b. Niat sholat witir satu rakaat
Berikut bacaan niat shalat witir satu rakaat sebagai imam, makmum, dan munfarid yang bisa diamalkan:
1. Niat sholat witir 1 rakaat sebagai imam
Usholli sunnatan minal witri rak’atan mustaqbilal qiblati imaman lillahi ta’ala.
Artinya: "Aku niat sholat shalat sunnah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah SWT."
ADVERTISEMENT
2. Niat sholat witir 1 rakaat sebagai makmum
Usholli sunnatan minal witri rak’atan mustaqbilal qiblati makmuman lillahi ta’ala.
Artinya, "Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah SWT."
3. Niat sholat witir 1 rakaat sebagai munfarid
Usholli sunnatan minal witri rak’atan mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala.
Artinya, “Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta’ala.”
Demikian penjelasan tentang rangkaian tata cara shalat witir 3 rakaat 2 salam dapat jadi panduan. Untuk menyempurnakan shalat witir, Anda dapat membaca doa dan dzikir setelah witir yang sesuai dengan perintah dan anjuran Nabi.
(DAP & IPT)