Konten dari Pengguna

Perbedaan Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangan Psikomotorik

Nova Pebriyani
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
22 September 2024 9:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nova Pebriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan dan perkembangan adalah 2 proses kejiwaan manusia. Tentu saja pertumbuhan dan perkembangan pada manusia adalah 2 hal yang berbeda, pertumbuhan adalah proses seseorang yang merujuk pada fisik. Seperti tinggi badan, berat badan bahkan pembesaran organ tubuh dari orang tersebut. Sedangkan perkembangan lebih terfokus pada emosi, mental, fisik, maupun sosial seseorang.
ADVERTISEMENT
Lalu, perkembangan psikomotorik merupakan perkembangan kemampuan individu yang dapat dipengaruhi oleh otak dan sistem saraf yang berkembang. Seiring bertambahnya usia, bertambah pula kematangan pada perkembangan motorik seseorang. Ada 2 jenis perkembangan psikomotorik yaitu, motorik halus dan motorik kasar. Berikut penjelasannya:
Teori Jean Piaget mengemukakan dalam penelitiannya, terdapat tahap perkembangan intelektual seseorang dalam perubahannya seiring bertambahnya usia, mereka mempunyai dampak yang signifikan terhadap kemampuan observasi ilmiah seseorang.
ADVERTISEMENT
1. Pada umur 0-2 tahun dinamakan sensor motorik. Yaitu, bayi belajar tentang dirinya dan dunianya melalui perkembangan sensorik dan aktivitas motoriknya bayi seringkali mengambil atau memegang benda yang terlihat di depannya, seperti gelas, gunting ataupun benda-benda lainnya yang berbahaya. Namun karena masih bayi, ia tidak mengetahui bahwa barang-barang tersebut adalah barang yang berbahaya.
2. Lalu umur 3-5 tahun adalah tahap pra-oprasional. Yaitu, anak mampu berpikir secara simbolis. Artinya, anak sudah mampu membayangkan apa yang ada di pikirannya, seperti contoh membayangkan mobil lalu ia sudah mampu mengambar seperti yang sedang ia bayangkan.
3. Umur 5-7 tahun yaitu tahap operasional konkrit. Artinya, anak sudah bisa menentukan suatu objek tidak berubah meskipun jumlahnya berbeda, seperti botol air mineral yang berbeda, namun tetap terlihat sama karena volume pada botol tersebut tidak berbeda meskipun beda bentuk, lalu mereka sudah mampu menentukan jumlah dari yang terkecil hingga terbesar.
ADVERTISEMENT
4. Umur 7-12 tahap operasional formal. Yaitu, mereka sudah mulai mengerti tentang cinta, kebebasan bahkan keadilan untuk dirinya dan juga sudah mampu menentukan solusi dari masalah yang sedang dihadapi, seperti seorang sudah mampu menentukan sesuatu yang akan terjadi, contoh jika ia melakukan satu hal maka hal lain akan terjadi. Intinya, mereka sudah mampu menentukan meskipun belum mengalami situasi tersebut.