Cegah Anak Stunting Bisa Dimulai Sejak Menjadi Calon Pengantin

nur aini
Bidan homecare baby massage, perawatan ibu nifas Serta BBL dan Tenaga Kependidikan Laboran di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
13 Juni 2023 5:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nur aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Stunting. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Stunting. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa waktu lalu BKKBN baru saja membuat peraturan baru yang mewajibkan calon pengantin yang ingin menikah harus mengikuti kelas bimbingan sertifikasi pranikah selama 3 bulan dengan cara mengunggah aplikasi yang sudah dibuat oleh BKKBN yang berupa aplikasi elektronik siap nikah dan hamil atau yang disebut “elsimil”.
ADVERTISEMENT
Setelah mengunggah aplikasi dan registrasi, semua calon pengantin wajib melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas terdekat dan hasilnya di nputkan di aplikasi tersebut.
Dengan hadirnya program baru BKKBN ini untuk memastikan setiap calon pengantin atau pasangan usia subur dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil. Setiap calon pengantin akan melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap, mendapatkan pendampingan pranikah, serta mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting.

Apa Itu Stunting?

Anak pendek belum tentu stunting. Foto: Shutter Stock
Menurut WHO, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Nah, kekurangan gizi ini bisa terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal kehidupan setelah bayi lahir.
Akan tetapi, biasanya stunting baru terlihat jelas setelah bayi berusia 2 tahun. Bukan hanya terlihat dari postur tubuh saja yang lebih pendek, tetapi dampak jangka pendek juga akan mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik, verbal yang tidak optimal, IQ bayi lebih rendah, daya tahan tubuh menurun, peningkatan risiko terkena penyakit saat balita, serta untuk dampak jangka panjangnya postur tubuh lebih pendek, produktivitas dan kapasitas kerja tidak optimal, meningkatnya risiko penyakit degenaratif atau penyakit obesitas, diabetes, atau penyakit bawaan lainnya, serta menurunnya kesehatan reproduksi.
ADVERTISEMENT
Masalahnya jika anak mengalami stunting di atas usia 2 tahun, anak akan semakin sulit mencapai tumbuh kembang yang optimal, karena itu sangat penting melakukan pencegahan stunting yang dimulai dari sejak menjadi calon pengantin, karena awal pertumbuhan janin membutuhkan cadangan nutrisi dari ibu terutama zat besi dan asam folat.
Nah, zat besi dan asam folat ini sangat bagi janin untuk produksi sel darah merah dan pembentukan dan perkembangan otak dan saraf janin.

Kenapa Calon Pengantin Wajib Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tiga Bulan Sebelum Nikah?

Ilustrasi menikah di pesawat Foto: Shutter Stock
Calon pengantin harus melakukan pemeriksaan kesehatan tiga bulan sebelum nikah karena apabila ditemukan ketidaknormalan atau kondisi patologi pada calon ibu dan ayah, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Harapannya pada saat menikah dan hamil kondisi calon ibu dan ayah sudah dalam kondisi sehat.
ADVERTISEMENT
Bagi calon pengantin perempuan, pengecekan kesehatan dilakukan terhadap potensi anemia misalnya pengecekan hemoglobin, karena ketika ibu hamil menderita anemia akan berpotensi pada bayi yang di kandung pertumbuhannya tidak optimal.
Lalu akan diperiksa ukuran lingkar lengan atas (LILA), kemudian akan di periksa berat badan dan tinggi badan, jika terdeteksi mengalami kekurangan gizi akan diberikan edukasi dan bimbingan cara-cara meningkatkan indeks massa tubuh.
Dan bagi calon pengantin laki-laki, waktu tiga bulan sebelum nikah sangat penting untuk mempersiapkan kualitas sperma. Selain itu, untuk mendapatkan keturunan yang sehat dibutuhkan kebugaran bagi laki-laki minimal 73-75 hari sebelumnya.
Walaupun persyaratan pemeriksaan kesehatan ini bersifat wajib untuk calon pengantin yang akan menikah tidak akan menjadi hambatan bagi masyarakat untuk menikah karena perempuan yang menderita anemia atau kurang gizi tetap boleh menikah. Namun akan mendapatkan pendampingan dari tim pendamping keluarga.
ADVERTISEMENT
Nah, sekarang sudah makin paham kan? Stunting dapat dicegah sejak menjadi calon pengantin dengan perencanaan keluarga yang baik, bisa menghadirkan generasi yang terbaik juga.