Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
Djarot Bingung Warga Minta Rusun Tapi Pakai Ponsel Canggih
19 Mei 2017 21:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menceritakan pengalamannya mendengarkan permintaan rusun dari warga. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan permintaan tersebut. Namun Djarot heran karena warga yang meminta rusun menggunakan ponsel cerdas.
ADVERTISEMENT
Kondisi semacam itu membuat Djarot dan Ahok sejak dulu untuk selektif untuk memberikan rumah susun. "Ada skala prioritas, yang dapat skala prioritas pertama itu kita akan undang semuanya. Kita undi untuk menempati rusun yang masih kosong. Makanya kenapa kita mesti tahu profilnya," kata Djarot di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (19/5).
Djarot merasa heran, di antara warga yang meminta rusun, ada yang terlihat tak berkekurangan. "Saya lihat juga banyak yang minta rusun tapi HP-nya canggih," kata Djarot.
Untuk mencegah hal tersebut, Djarot menjelaskan agar ada tim yang turun untuk memeriksa warga pemohon rusun.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah jelaskan untuk rusun itu semua data masuk ke kita. Kemudian diverifikasi yang bersangkutan di rumahnya, bagaimana kondisinya. Kemudian ada skala prioritas, yang dapat skala prioritas pertama itu kita akan undang semuanya, kita undi untuk menempati rusun yang masih kosong," kata Djarot.
Pada awalnya, program rumah susun diprioritaskan bagi warga yang tinggal di bantaran sungai dan terkena gusuran. Namun, kini peruntukan rusun lebih luas. Bukan hanya untuk warga gusuran, namun juga untuk warga kurang mampu.
"Karenanya sejak awal, Pak Basuki dan kita udah sepakat bangun rusun sebanyak mungkin. Bukan hanya untuk ditempati dari para warga yang direlokasi di pinggiran sungai, tapi bagi warga yang tidak mampu dan keberatan untuk ngontrak yg seperti itu akan kita subsidi," ujar Djarot.
ADVERTISEMENT