JK: Layanan Purna Jual Mobil Ibarat Tanda Tangan Perdamaian Konflik

27 April 2017 15:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jusuf Kalla mengunjungi IIMS 2017 (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla mengunjungi IIMS 2017 (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
Penjualan kendaraan bermotor di Indonesia dalam beberapa dekade kian mengalami peningkatan. Hal ini terbukti pada tingginya angka permintaan masyarakat untuk memiliki kendaraan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Wakil Presiden Mengikuti Jusuf Kalla mengatakan, peningkatan penjualan kendaraan bermotor hendaknya diikuti dengan kualitas layanan purna jual (after sales) yang baik. Menurutnya layanan purna jual kendaraan khususnya mobil, serupa layaknya tanda tangan perdamaian suatu negara yang mengalami konflik.
"(Kemarin) dalam satu pertemuan dengan Presiden Afghanistan, kita (sempat) bicara satu unsur perdamaian itu, bahwa apa yang kita tandatangani itu bukanlah akhir, melainkan awal dari penjualan," kata JK dalam sambutan pembukaan IIMS (2017) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (27/4).
Lebih lanjut JK mengatakan, komitmen produsen kendaraan bermotor dalam pelayanan perbaikan, garansi, suku cadang, dan hal-hal lainnya harus dijaga dengan baik sejak tanda tangan atau serah terima kendaraan oleh produsen dan pembeli.
ADVERTISEMENT
Layanan itu kata JK harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Seperti perdamaian di negara berkonflik, layanan purna jual itu harus tetap dijaga, untuk menjaga komitmen kedua belah pihak dalam pembelian unit kendaraan.
"Sama seperti perdamaian, 10-20 tahun itu hingga itu perdamaian, persis jual beli mobil. Jadi (ada) banyak hal, jaminan servis, pertemuan tentang arena, dan sebagainya. Mudah-mudahan hal tersebut membuka hal positif untuk bangsa dan negera," imbuh JK.