Angin yang Akibatkan Penerjun TNI AU Nyasar Berkecepatan 14,8 Km/Jam

6 April 2017 17:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Lokasi penerbang payung nyasar (Foto: Anggi Dwiky/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi penerbang payung nyasar (Foto: Anggi Dwiky/kumparan)
Cuaca ibukota beberapa waktu belakangan ini sedang tak menentu. Termasuk kecepatan angin, kerap berubah-ubah dan meleset dari perkiraan.
ADVERTISEMENT
Perubahan kecepatan angin yang di luar dugaan ini mengganggu latihan penerjun payung TNI AU. Sekitar 15 orang penerjun payung yang sedang latihan menyambut HUT TNI AU salah mendarat. Mereka yang seharusnya mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, nyasar ke beberapa titik seperti Duren Sawit hingga Bekasi.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Cahyanto mengatakan, kecepatan angin saat anak buahnya latihan, yakni sekitar pukul 10.00 WIB, berubah lebih tinggi.
"Kecepatan angin di luar perkiraan, sekitar 8 knot," ujar Hadi saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Kamis (6/4).
Jika dikonversi ke kilometer, 8 knot setara dengan 14,8 km per jam. Hadi memastikan tak ada korban jiwa dalam insiden salah mendarat ini.
"Tidak ada korban jiwa, semuanya selamat," ucap Hadi.
ADVERTISEMENT
Hadi menyebut, pihaknya memang mengubah metode latihan. Jika sebelumnya menggunakan metode static, kini diganti dengan free fall.
"Kalau free fall ini bisa memungkinkan untuk mendarat darurat, jadi lebih aman. Disesuaikan dengan kondisi di lapangan," katanya.
Hadi menyebut, insiden ini tidak akan berdampak pada perayaan HUT TNI AU. Mereka tetap melaksanakan penerjunan seperti yang sudah direncanakan.
Pihak TNI AU akan lebih mencermati kondisi cuaca agar tidak terjadi kesalahan mendarat. Hadi belum mendapat laporan berapa jumlah anak buahnya yang nyasar mendarat.
"Insyaallah aman, nanti kisa sudah sesuaikan. Acara tetap berlangsung seperti jadwal, tidak akan ada perubahan. Penerjunan juga akan dilakukan seperti rencana awal," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut prakirawan BMKG yang dihubungi kumparan, kecepatan angin di Pulau Jawa hari ini hingga 2-3 hari ke depan diramalkan lebih kencang dibanding hari biasanya.
BMKG dalam siaran pers sebelumnya juga memperingatkan meningkatnya potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir pada 6 hingga 8 April.