Senator: DPD Mau Dibubarkan? Tanya Dulu ke Daerah

8 April 2017 15:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Suasana diskusi POLEMIK Sindotrijaya. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana diskusi POLEMIK Sindotrijaya. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
DPD yang saat ini diisi oleh orang-orang parpol dinilai tak ada bedanya dengan DPR. Fungsi DPD yang seharusnya mewakili daerahnya menjadi kabur.
ADVERTISEMENT
Jika tidak diberi kekuatan, DPD dinilai tak memiliki identitas. Belakangan muncul desakan dari sejumlah pihak untuk membubarkan lembaga yang baru berdiri sekitar 12 tahun tersebut. Anggota DPD asal Jawa Timur, Ahmad Muqowam menanggapi santai desakan tersebut.
"Saya setuju secara dialektika DPD harus diberi kekuatan, kalau tidak bubarkan saja. Tapi tanya dulu ke daerah," ucap Muqowam usai diskusi Polemik Sindotrijaya, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/4).
Muqowam meminta, agar rakyat di daerah juga dilibatkan jika memang ada wacana untuk membubarkan DPD. Dia meminta, rakyat dimintai pendapat terkait kinerja para senator.
"Tanya dulu, apakah masih ada peluang menampung aspirasi daerah," imbuh Muqowam.
Muqowam melanjutkan, sudah seharusnya semua dikembalikan ke daerah karena asal usul dari DPD itu sendiri merupakan lembaga yang mewakili daerah.
ADVERTISEMENT
"Ada asbabun nuzul dan kalau DPD intinya keputusan daerah, ruang daerah harus diapresiasi di pusat," ujar Muqowam.
DPD sedang ramai diperbincangan setelah kisruh yang terjadi di sana. Mulai dari rapat yang berlanjut kepada pelaporan polisi hingga dualisme yang terjadi pada pimpinan DPD membuat isu pembubaran DPD semakin mencuat.