Hampir 'Ditenggelamkan' Susi

Nurlaela
second account
Konten dari Pengguna
22 November 2019 17:59 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurlaela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Susi Pudjiastuti saat di acara Sail Sabang 2017. (Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Susi Pudjiastuti saat di acara Sail Sabang 2017. (Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak kenal Susi Pudjiastuti? Salah satu menteri perempuan Jokowi yang dikenal 'galak'. Bahkan, Jokowi pun sepakat kalau Susi ini menteri perempuannya yang paling galak. Enggak percaya? Ini buktinya. (Baca: Jokowi Kagumi Menteri Wanita: Bu Susi Galak, Bu Retno Pantang Mundur)
ADVERTISEMENT
Susi tak akan tinggal diam ketika ikan-ikan yang ada di perairan Indonesia dicuri pihak asing. Bagi Susi, siapa yang kedapatan mencuri ikan kudu ditenggelamkan kapalnya. Bahkan selogan 'Tenggelamkan' itu bisa bikin maling ikan kocar-kacir. Terbukti selama menjabat sebagai Menteri Jokowi periode 2014-2019 lebih dari 500-an kapal ikan pencuri ikan berhasil Susi tenggelamkan. Untuk jumlah pastinya baca di sini, ya.
Nampaknya aku tak perlu panjang lebar untuk menceritakan sosok Susi yang berani dan ditakuti maling-maling ikan. Hampir semua orang pasti sudah kenal siapa Susi ini. Yang ingin aku ceritakan di sini adalah pengalaman ketika aku 'hampir ditenggelamkan' Susi. Lho kok, bisa? Sebenarnya aku emoh menceritakan kisahku ini, jujur ini adalah sesuatu yang 'memalukan', tapi lewat tulisan ini aku ingin mengklarifikasi bagaimana fakta di balik tulisan rekanku ini. (Baca: Susi Pudjiastuti Kini)
ADVERTISEMENT
***
Tepatnya dua tahun lalu di Bulan Desember, kala itu aku ditugaskan oleh kantor untuk meliput kegiatan Susi saat menghadiri acara puncak Sail Sabang 2017 di kota Sabang, Pulau Weh, Aceh. Sama seperti rekanku, yang paling dinantikan liputan bersama Susi adalah menyaksikan Susi bermain paddle board di tengah laut, meski sejujurnya aku engga bisa renang, tapi tetap saja kegiatan itu yang paling ditunggu-tunggu. Hehe
Tepat di hari ketiga itulah kisahku dimulai. "Susi dipastikan akan paddling," kata salah satu humas KKP. Sebelumnya di hari kedua Susi berencana untuk paddling, namun gagal karena cuaca di Sabang tak mendukung. Tentu saja aku tak ingin melewatkan momen ini, menyaksikan Susi paddling bersama sang cucu, Arman. Aku sengaja bangun pagi buta untuk ikut Susi paddling. Kebetulan tempatku menginap dan tempat Susi cukup jauh, jadi aku harus bangun lebih awal agar tak melewatkan momen itu.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, momen yang ditunggu itupun pupus, aku dan rombongan pewarta lain harus menelan pil pahit karena ditinggal Susi bermain paddle board. Kala itu aku cuma bisa lihat Susi paddling di balik teropong. Asli lah rasanya kaya diputusin pacar terus ngeliat dia jalan sama pacar barunya. Sakit :(. Padahal kami sudah bangun sangat amat pagi demi ikut Susi, tapi hanya rombongan dari tim iNewsTV saja yang waktu itu berkesempatan ikut Susi paddling.
Mungkin kalau aku ikut paddling bisa dapat foto Susi sekeren ini. (Foto: Instagram/susipudjiastuti115 )
Daripada kecewa berlarut-larut aku dan rombongan memutuskan untuk ke tempat istirahat. Di sinilah hal memalukan itu terjadi, aku bersama pewarta yang lain memutuskan untuk beristirahat sambil ngobrol. Jiwa pelor-ku (nempel molor) di sini muncul, pas lagi asyik ngobrol kok malah kebablasan tidur. Aslilah ini di luar kesadaran :((((. Hufffff
ADVERTISEMENT
Sampai tibalah waktunya Susi dan rombongan tiba di tempat kami istirahat. Kata yang lain sih, aku udah coba dibangunin sebelum Susi tiba, tapi kok katanya engga bangun-bangun. Dengan alasan enggak tega akhirnya aku dibiarkan saja, sampai akhirnya Susi tiba, sama seperti yang lain, Susi pun tak tega membangunkan aku.
Sialnya, pas buka mata loh kok udah rame, malah ternyata sudah ada Susi di sampingku. Antara sadar dan enggak sadar. Reaksiku saat ini malah bingung. "Ada apa ini?". Batinku waktu itu. Pokoknya mendadak amnesia. Macam ekspresi di ftv-ftv.
Mungkin begini ekspresiku waktu sadar.
Sampai ibu Susi akhirnya bilang: "Enggak apa-apa tidur lagi aja, kasian kamu capek." Andai di situ ada pintu doraemon mungkin aku bakal minjem mesin waktunya biar engga ada lagi momen ketiduran atau sekalian pinjem pintu ajaibnya biar langsung pulang ke Cibarusah aja, biar orang-orang di sana kaget. Loh, kok engga ada orangnya. Tapi, untungnya aku enggak ditenggelamkan Bu Susi gara-gara kejadian ini.
ADVERTISEMENT
Itulah secuil kisahku yang katanya dininabobokan Susi sambil dielus-elus kepalanya :(.
Saat Susi tiba di lokasi Sail Sabang. (Dok. Pribadi)
Aku (kerudung biru) bersama tim KKP saat berkunjung ke Museum Tsunami.