Khansa Fadli, Memproduksi Sepatu untuk Membantu Pengrajin yang Terdampak Pandemi

OK OCE
Gerakan Sosial Penciptaan Lapangan Kerja Berbasis Kewirausahaan
Konten dari Pengguna
9 Februari 2021 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari OK OCE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Mahasiswa 21 tahun ini memulai usaha dari keprihatinan dampak pandemi bagi UMKM, ia bersemangat untuk membangkitkannya.

Khansa Fadli, Creator Leiden Footwear
zoom-in-whitePerbesar
Khansa Fadli, Creator Leiden Footwear
ADVERTISEMENT
Khansa Fadli, mahasiswa Indonesia yang kuliah di Amerika, saat ini sedang ada di Jakarta mengikuti kuliah secara daring dari Jakarta karena pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Berbekal ilmu design produk dari bangku kuliahnya, Khansa yang baru berumur 21 tahun ini sudah memulai usaha produksi sepatu di tengah pandemi.
Berawal dari keprihatinannya melihat industri kecil yang terdampak, ia memberanikan diri untuk memulai usaha dengan modal dari kantongnya sendiri dan berkolaborasi dengan para pengrajin produk sepatu di Pusat Industri Kecil (PIK) di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
“Saya di masa muda ini pengen banget membuat sesuatu, tapi kebetulan di 2020 ini ada pandemi, saya ngeliat banyak sekali yang terdampak termasuk UMKM, maka dari itu saya melihat peluang disini dan dan mencoba berkolaborasi dengan mereka untuk membuat suatu produk”, ujar Khansa menceritakan awal usahanya di bulan Oktober 2020.
Selanjutnya Khansa memutuskan untuk membuat produk sepatu dengan merek Leiden, yang artinya dalam bahasa Belanda adalah pemimpin, filosofinya juga adalah harapan untuk menjadi pemimpin.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Leiden juga dalam bahasa Jerman mempunyai arti penderitaan. Leiden lahir pada saat orang-orang sedang menderita karena pandemi Covid-19, berharap bisa menghidupkan kembali UMKM Indonesia.
Sepatu Leiden, Kombinasi dari bahan kulit dan denim jeans. Sumber : IG @leidenfootwear
“Untuk sepatu Leiden ini sangat unik karena kita kombinasikan bahan kulit dan bahan denim jeans, jadi dalam prosesnya penuh inovasi. Untuk pengerjaannya dari awal hingga akhir dapat kita selesaikan antara campuran bahan tersebut”, ujar Reymond, pengrajin sepatu PIK. Reymond dan kawan-kawannya sangat senang mendapatkan pekerjaan ini.
“Kita sangat acungkan jempol untuk Leiden Footwear karena berani memproduksi sepatu yang memang saat pandemi ini sangat turun omset UMKM, paling omset kita hanya 30 persen. Tetapi dengan adanya Leiden, Alhamdulillah produksi kita meningkat”, tambah Reymond
Di masa pandemi Leiden Footwear hadir menjadi sepatu berkualitas internasional, berdiri dengan alasan dan tujuan yang sangat kuat. Tujuan Khansa ingin membantu para pengrajin sepatu yang sangat berbakat namun terkena dampak pandemi.
ADVERTISEMENT
Khansa mengungkapkan bahwa ia ingin membuat brand lokal Indonesia diminati banyak orang.
“Saya berterima kasih kepada para mentor gerakan sosial OK OCE yang terus mendampinginya dalam memulai usahanya dan memperkenalkannya dengan para pengrajin sepatu di PIK, kolaborasi untuk menciptakan lapangan kerja”, tutupnya.